vaksin Covid-19 jenis Pfizer dan Moderna buatan Amerika Serikat/inquirer.net
Health

Ini Cara Kerja Vaksin Virus Covid-19 di Tubuh

Novita Sari Simamora
Sabtu, 4 September 2021 - 10:48
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah kini mendorong masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 sesegera mungkin, untuk mencegah infeksi serius dan kematian.

Mengutip dari Pink Villa, Sabtu (4/9/2021), tubuh menerima efek samping setelah disuntik vaksin virus corona. Simak apa yang terjadi pada tubuh saat divaksin Covid-19:

Mendapatkan kekebalan

Vaksinasi adalah proses memperoleh kekebalan untuk melawan infeksi Covid-19 di masa depan. Vaksin memiliki bahan yang menyerupai virus, bakteri atau parasit penyebab penyakit.

Vaksin juga memiliki mikroorganisme yang dilemahkan atau dimatikan racunnya, pada bagian protein permukaan. Cairan vaksin memiliki materi genetik virus, yang kemudian dapat dibaca oleh tubuh untuk merumuskan respons sistem kekebalan.

Ketika vaksin disuntikkan, cairan vaksin masuk ke sel-sel jaringan tubuh manusia. Setelah itu, ia menarik perhatian sel 'dendritik' tertentu, yang memiliki fungsi khusus untuk memantau penyusup yang mungkin telah masuk ke dalam tubuh. Sel-sel yang berpatroli memperhatikan agen yang belum pernah terlihat ini dan memperingatkan tubuh untuk melawannya.

Mengapa beberapa orang mengalami efek samping setelah disuntik?

Sebagian besar efek samping yang disebabkan oleh vaksin adalah tanda bahwa sistem kekebalan tubuh merespons dengan cara yang seharusnya. Beberapa efek samping umum dari vaksinasi Covid-19 termasuk rasa sakit atau bengkak di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, demam, kedinginan, mual, dan nyeri otot.

Vaksin menipu sistem agar percaya bahwa patogen yang sebenarnya telah memasuki tubuh. Sebab antibodi tidak dapat membedakan antara cairan vaksin dan virus yang sebenarnya.

Manfaat Dua Suntikan Vaksin Covid-19

Dua dosis suntikan vaksin diperlukan karena suntikan pertama menciptakan antibodi penetral dalam tubuh, yang menghalangi virus SARS-CoV-2 membuat seseorang sakit. Namun, perlindungan antibodi ini bisa berumur pendek. Jadi, dalam kebanyakan kasus, dosis kedua diperlukan untuk membantu tubuh menghasilkan respons jangka panjang yang lebih kuat terhadap penyakit dengan mengunci memori virus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro