Sosis, makanan dari daging olahan./Istimewa
Health

Hindari 4 Makanan Ini Agar Sehat dan Berumur Panjang

Aliftya Amarilisya
Senin, 20 September 2021 - 06:33
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Makanan olahan memang lebih praktis untuk dikonsumsi. Akan tetapi, kandungannya tak selalu baik bagi tubuh.

Katherine Zeratsky selaku ahli diet di Mayo Clinic mengatakan bahwa makanan olahan tertentu memang kaya akan nutrisi. Namun, tak sedikit pula yang justru lebih banyak mengandung kalori.

“Secara nutrisi, makanan olahan minimal umumnya mengandung manfaat nutrisi yang serupa, vitamin, mineral, fitonutrien, dan serat, seperti yang terdapat dalam versi alami yang tidak diproses. Makanan ultra-proses mungkin memiliki nutrisi alami atau tambahan... Namun, makanan ultra-proses sering mengandung lebih banyak kalori daripada nutrisi," ucapnya.

Lalu, makanan olahan seperti apa yang baiknya dihindari ini? Berikut beberapa di antaranya.

1. Makanan ultra proses
Berdasar sebuah riset yang dipublikasikan dalam jurnal Mayo Clinic Proceedings, banyak mengonsumsi makanan ultra proses (ultra-prosessed food/UPF) berkorelasi dengan makin tingginya kematian. Adapun contoh makanan ultra proses di antaranya, yaitu minuman ringan, sereal berperisa, pasta, mi instan, nugget, dan selai.

2. Daging olahan
Dikutip dari Mayo Clinic, terlalu sering mengonsumsi daging olahan, seperti sosis, ham, daging kaleng, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, terutama kanker usus besar, dan kematian dini.

3. Gorengan
Stephen Kopecky, seorang ahli jantung di Mayo Clinic, berkata bahwa makan makanan yang digoreng setiap hari dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2 dan masalah jantung. Menurutnya, tubuh kita tidak dibuat untuk memakan makanan gorengan yang ada saat ini.

4. Makanan yang mengandung gula tambahan
Dalam riset yang diterbitkan di Mayo Clinic Proceedings, dikatakan bahwa menghindari tambahan gula sangat penting untuk menjaga kesehatan.

"[Dari] bukti sains dasar yang ada, data pengamatan, dan temuan uji klinis menunjukkan bahwa pengurangan konsumsi gula tambahan, terutama fruktosa tambahan, dapat mengurangi morbiditas terkait diabetes dan potensi kematian dini," tulis peneliti dalam kesimpulan riset tersebut.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro