otak bayi/boldsky.com
Health

Penanganan Pecah Pembuluh Darah Otak Tanpa Bedah

Dewi Andriani
Rabu, 22 September 2021 - 12:57
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Aneurisma otak mungkin banyak yang belum memahaminya. Namun diperkirakan sekitar 500.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit ini.

Bahkan beberapa orang terkenal pernah mengalami pecah aneurisma otak diantaranya, Sharon Stone, Emilia Clarke (Game of Throne), Dr. Dre, Neil Young.

Aneurisma otak sendiri merupakan kondisi di saat dinding pembuluh darah otak melebar atau menonjol (ballooning) akibat lemahnya dinding pembuluh darah tersebut.  

Jika aneurisma pecah, dapat mengakibatkan kondisi fatal yaitu perdarahan otak (subarachnoid) dan kerusakan otak.  Pecahnya aneurisma ini diperkirakan dialami oleh 1 orang setiap 18 menit.

Aneurisma otak dapat terjadi pada siapa saja, dan umumnya sebelum pecah aneurisma tidak bergejala, sehingga dianjurkan untuk melakukan brain check- up secara rutin.

Adapun beberapa gejalanya antara lain nyeri di sekitar mata, mati rasa di salah satu sisi wajah, pusing dan sakit kepala, kesulitan berbicara, keseimbangan terganggu, sulit berkonsentrasi atau memiliki daya ingat yang lemah, serta gangguan penglihatan atau melihat ganda

dr. Abrar Arham, SpBS,Head of Neurosurgeon RS Pusat Otak Nasional mengatakan aneurisma memang tidak selalu berujung pada kematian tetapi dampaknya bisa dibilang tidak ringan. Kualitas hidup penderitanya juga menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga. Kecacatan, perawatan, tenaga, dan biaya besar menjadi faktor penting yang perlu dipahami oleh penderita aneurisma otak.

Sebab, ketika aneurisme sudah pecah dapat mengakibatkan penglihatan terganggu, mual dan muntah, kehilangan kesadaran, kejang, sulit berbicara, hingga lumpuh atau kelemahan pada tungkai atau salah satu sisi tubuh

Karena itulah, pada tahun 2021 ini Brain Aneurysm Awareness Month yang jatuh setiap bulan September setiap tahunnya, mengangkat tema ‘Raising Awareness, Supporting Survivors, Saving Lives’.

“Selain meningkatkan awareness masyarakat akan aneurisma otak ini, kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia juga harus ditingkatkan agar dapat mendeteksi dini, melakukan edukasi pencegahan, dan penanganan komprehensif aneurisma terutama pada penderita yang telah mengalami pecahnya aneurisma otak, atau akan lebih baik bila dapat ditangani sebelum aneurisma tersebut pecah,” jelasnya.

Disebutkan olehnya bahwa saat ini, Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) menangani kurang lebih 100 kasus aneurisma otak setiap tahunnya. Penanganan kasus aneurisma otak ini membutuhkan kolaborasi multidisiplin melibatkan dokter bedah saraf, neurointervensionist, neurologist, intensivist, dan lain sebagainya.

Disamping itu diperlukan berbagai peralatan dan fasilitas penunjang yang memadai dan mutakhir agar kita dapat menangani kasus aneurisma otak dengan tingkat keberhasilan yang cukup baik. 

Penanganan aneurisma dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain operasi bedah mikro (clipping aneurisma) atau dengan teknik minimal invasif endovaskular (coiling aneurisma). Untuk mengevaluasi secara detail kelainan pembuluh darah otak ini, seringkali kita membutuhkan pemeriksaan DSA (Digital Subtraction Angiography), yang hasilnya dapat membantu menentukan jenis terapi terbaik untuk menangani kasus aneurisma ini.

Dokter Abrar juga memaparkan teknologi minimal invasif (endovaskular) untuk tatalaksana aneurisma ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satu perkembangan terkini yaitu pemasangan Cerebral Flow Diverter untuk pengobatan aneurisma yang angka keberhasilannya sangat tinggi (hingga 95%). Metode ini sudah mulai diterapkan di rumah sakit PON dalam beberapa tahun ke belakang.

“Dengan hadirnya Aneurysm Awareness Month ini, saya berharap masyarakat lebih aware akan penyakit ini dan mau melakukan pemeriksaan brain check-up secara rutin, sehingga kasus-kasus aneurisma otak di Indonesia dapat ditangani sebelum pecah dan membantu mencegah kecacatan dan kematian akibat penyakit ini,” ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro