Bisnis.com, JAKARTA - Nama Nikita Mirzani kembali menjadi perbincangan publik terutama di media sosial Twitter.
Hal ini bermula dari petisi "Boikot Nikita Mirzani, Artis Penebar Kebencian dan Keributan!" di platform Change.org, yang ditujukan kepada pihak Instagram, stasiun TV dan masyarakat Indonesia.
Dalam petisi itu, Nikita akhir-akhir ini disebut sering membuat keributan. Mulai dari ribut dengan sesama rekannya di dunia hiburan, menghina salah satu agama, membuka aib orang lain yang seharusnya tidak pantas, melakukan fitnah, hingga pernah melakukan victim blaming terhadap korban kasus kekerasan seksual.
Petisi yang diketahui diusulkan oleh Flavossara Berry ini menilai tindakan Nikita egois, menghina dan menyenggol pribadi orang lain. Padahal, Nikita pernah mengatakan untuk tidak menyenggol kehidupan pribadinya.
Flavossara Berry juga mengajak masyarakat Indonesia untuk membersihkan Indonesia dari public figure yang membawa keributan.
"Sudah saatnya kita sebagai masyarakat Indonesia menjadi pribadi yang bermartabat, dimulai dari hal kecil. Walaupun petisi ini konyol untuk sebagian orang," tulisnya dalam petisi tersebut.
Boikot Nikita Mirzani lantas menjadi trending topik di Twitter, dengan lebih dari 4.000 cuitan.
Sosok Nikita kerap kali dianggap sebagai artis yang penuh dengan sensasi. Selain kerap bermasalah dengan rekan sesama artis, dia juga kerap keluar masuk penjara karena selalu terlibat dengan berbagai pihak.
Perilakunya lantas membuat beberapa netizen merasa risih karena dianggap selalu muncul dalam masalah orang lain.
Menanggapi boikot tersebut, Nikita Mirzani justru memberikan tanggapan dukungan adanya petisi itu. Dia mengatakan bahwa dirinya mendukung dan bahkan ikut menandatangani petisi tersebut.
Dikutip dari instagram storynya, dia justru mengimbau semua orang menandatangani petisi tersebut.
"Hayo semangat tandatanganinya, kalau perlu saya pingin yang tandatangan lebih dari 250 juta orang yang merupakan jumlah penduduk di Indonesia," ujarnya.
Hingga saat ini, petisi yang diusulkan Flavossara Berry ini telah mendapat lebih dari 130.000 tanda tangan.
