Fasilitas tes swab Covid-19 secara drive-thru di Rumah Sakit Pertamin Jaya, Jakarta./Antara
Health

Mengenal Apa Itu CT Value dalam Tes PCR dan Kegunaannya

Newswire
Kamis, 17 Februari 2022 - 12:59
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Sebutan CT Value tentu tak asing lagi di telinga. Namun, apa sih itu CT Value? CT Value adalah jumlah siklus yang diperlukan untuk mendeteksi virus saat melakukan tes PCR Covid-19. Mesin PCR akan berhenti berjalan ketika virus sudah terdeteksi.

Apabila sinyal positif tidak terlihat setelah 37 hingga 40 siklus, artinya tidak ditemukan virus dalam tubuh seseorang dan bisa dinyatakan negatif Covid-19. Namun, jika sinyal positif muncul sebelum siklus ke-40, berarti terdapat virus di dalam tubuh orang tersebut.

Mengutip dari laman amari.itb.ac.id, Kamis (17/2/2022), sebuah tes yang mencatat hasil positif setelah 12 siklus berarti memiliki CT Value 12. Atau semakin kecil suatu CT Value, semakin sedikit jumlah siklus yang dibutuhkan untuk mendeteksi keberadaan virus.

Menurut beberapa penelitian, semakin kecil suatu CT Value, semakin banyak jumlah virus dalam tubuh seseorang. Namun, jumlah siklus menunjukkan jumlah virus yang sangat berbeda. Misalnya, CT Value 12 dapat menunjukkan jumlah virus yang lebih banyak dibandingkan CT Value 35.

Apa kegunaan CT Value?

Meskipun tidak dapat dijadikan skala absolut, CT Value bisa digunakan untuk mengetahui banyaknya virus atau viral load. Saat seseorang mulai sembuh dan membersihkan diri dari virus corona, CT Value pun meningkat secara bertahap. Selain itu, menurut penelitian lain, viral load yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan kemampuan penularan dari seseorang serta menunjukkan tingkat keparahan penyakit.

CT Value turut membantu ahli epidemiologi melacak wabah. Jika terdapat banyak CT Value rendah, dapat disimpulkan bahwa wabah meluas. Tetapi jika hampir semua CT Value tinggi, kemungkinan wabah telah berkurang.

Selain itu, CT Value dapat membantu dokter menandai pasien yang paling berisiko terhadap penyakit parah dan kematian, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta.

Namun, viral load yang tinggi tidak selalu menyebabkan penyakit. Dalam suatu kasus, sekitar 40 persen orang yang tertular virus corona tetap sehat meskipun mereka memiliki jumlah virus yang sama dengan pasien yang jatuh sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro