Ilustrasi pria menerima suntikan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga/Freepik
Health

Beda Waktu Vaksin Booster untuk Penyintas Covid Gejala Ringan dan Berat

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 24 Februari 2022 - 20:28
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Dengan tingginya kasus covid varian omicron, artinya banyak penyintas yang kini butuh mendapatkan booster.

Vaksinasi booster diperlukan untuk mencegah penularan varian Omicron. 

Booster meningkatkan respons imun dengan membantu antibodi mengidentifikasi beberapa bagian COVID-19 dengan lebih baik. 

Ada lima jenis vaksin COVID-19 yang digunakan sebagai booster di Indonesia. Kelima jenis tersebut adalah Pfizer, AstraZeneca, Corona Vac/ Vaksin PT BIO Farma, Zifivax dan Sinopharm.

Lantas kapan sebaiknya penyintas covid divaksin booster?

Penyintas covid ada yang mengalami gejala ringan dan berat saat terinfeksi. Hal ini pada akhirnya membedakan kapan mereka bisa menerima vaksinasi booster tadi.

Di Indonesia, penyintas COVID-19 yang tidak dirawat di rumah sakit, atau mengalami gejala ringan bisa mendapatkan vaksinasi booster 1 bulan setelah dinyatakan sembuh.

Sementara penyintas yang dirawat di rumah sakit perlu menunggu minimal 3 bulan setelah sembuh. 

Syarat lain yang perlu dipenuhi adalah individu yang bersangkutan sudah divaksin lengkap (dua dosis) minimal 6 bulan sebelumnya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RA Adaninggar mengatakan sebelum divaksin booster, hal paling penting yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan fisik dan mental untuk menghadapi tindakan vaksinasi.   Sementara, setelah divaksin booster, yang paling penting adalah persiapan mental melawan dorongan untuk tidak patuh terhadap protokol kesehatan.

Apabila Anda sudah mendapatkan vaksin booster, tetaplah menjaga kesehatan imun Anda, agar antibodi yang terbentuk optimal, baik secara jumlah maupun kualitas.

Untuk menjaganya, yang perlu Anda lakukan adalah dengan menerapkan pola hidup sehat yaitu makan makanan bergizi seperti sayur, buah, dan makanan tinggi protein, cukup tidur, olahraga secara teratur, menghindari stress, dan mengontrol penyakit komorbid.   Selain itu, tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan meskipun Anda sudah divaksin booster, dimanapun dan kapanpun, untuk menurunkan risiko tertular atau terinfeksi.  

Jika Anda berpikir untuk memeriksa antibodi setelah divaksin booster  secara rutin, sebetulnya hal ini belum direkomendasikan karena belum diketahui berapa kadar antibodi minimal yang bersifat protektif. Namun, bila Anda ingin memeriksa secara mandiri, dr Ning mengatakan tidak masalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro