Gandum
Health

Apa Itu Penyakit Hashimoto, Kenali Gejala dan Cara Dietnya

Intan Riskina Ichsan
Rabu, 9 Maret 2022 - 13:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Tiroiditis Hashimoto atau kadang disebut sebagai penyakit Hashimoto adalah salah satu gangguan tiroid paling umum di Amerika Serikat dan negara maju lainnya. Bahkan ketika diobati dengan obat-obatan, gejalanya dapat secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup.

Penelitian menunjukkan bahwa modifikasi diet dan gaya hidup, selain pengobatan standar, dapat secara drastis memperbaiki gejala. Setiap orang dengan tiroiditis Hashimoto merespons pengobatan secara berbeda, itulah sebabnya pendekatan individual untuk kondisi ini sangat penting.

Pengertian Tiroiditis Hashimoto

Tiroiditis Hashimoto adalah kondisi autoimun yang secara bertahap menghancurkan jaringan tiroid melalui limfosit, yang merupakan sel darah putih dan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh Anda.

Tiroid adalah kelenjar endokrin berbentuk kupu-kupu yang terletak di pangkal leher Anda. Ini mengeluarkan hormon yang mempengaruhi hampir setiap sistem organ, termasuk jantung, paru-paru, kerangka, dan sistem pencernaan dan saraf pusat. Ini juga mengontrol metabolisme dan pertumbuhan. Akhirnya, kerusakan kelenjar ini menyebabkan produksi hormon tiroid tidak mencukupi.

Diagnosis dan Gejala

Diperkirakan bahwa tiroiditis Hashimoto berkembang dari cacat kekebalan yang digabungkan dengan faktor lingkungan. Diagnosis tergantung pada gejala dan hasil laboratorium.

Tiroiditis Hashimoto mempengaruhi wanita dan pria, tetapi wanita 5-10 kali lebih mungkin didiagnosis. Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, dan sebagian besar wanita didiagnosis antara usia 30 dan 50 tahun.

Tiroiditis Hashimoto mempengaruhi hampir setiap sistem organ di tubuh Anda, ini terkait dengan berbagai gejala, yaitu:

-          Penambahan berat badan

-          Kelelahan ekstrim

-          Konsentrasi buruk

-          Penipisan, rambut kasar

-          Kulit kering

-          Detak jantung lambat atau tidak teratur

-          Penurunan kekuatan otot

-          Sesak napas

-          Penurunan toleransi Latihan

-          Intoleransi dingin

-          Tekanan darah tinggi

-          Kuku rapuh

-          Sembelit

-          Sakit leher atau nyeri tiroid

-          Depresi dan kecemasan

-          Ketidakteraturan menstruasi

-          Insomnia

-          Perubahan suara

Diet dan Gaya Hidup yang Memengaruhi Hashimoto

Diet dan gaya hidup memainkan peran penting dalam mengelola Hashimoto, karena banyak orang menemukan bahwa gejala mereka bertahan bahkan dengan pengobatan.  Terlebih lagi, penelitian menunjukkan bahwa peradangan mungkin menjadi faktor pendorong di balik berbagai gejala Hashimoto. Peradangan sering dikaitkan dengan diet.

Modifikasi diet dan gaya hidup juga merupakan kunci untuk mengurangi risiko penyakit lain, karena orang dengan tiroiditis Hashimoto memiliki risiko lebih tinggi terkena kondisi autoimun, kolesterol tinggi, obesitas, dan diabetes.

Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat secara signifikan menurunkan kadar antibodi, meningkatkan fungsi tiroid, dan mengurangi gejala yang disebabkan oleh tiroiditis Hashimoto.

Berikut adalah beberapa tips diet untuk membantu mengobati tiroiditis Hashimoto, dilansir dari Health Line:

1.      Diet bebas gluten dan gandum

Beberapa bukti menunjukkan bahwa diet bebas gluten dan gandum dapat bermanfaat bagi orang dengan tiroiditis Hashimoto. Dalam penelitian 6 bulan pada 34 wanita dengan tiroiditis Hashimoto, diet bebas gluten mengurangi kadar antibodi tiroid sekaligus meningkatkan fungsi tiroid dan kadar vitamin D.

2.      Diet protokol autoimun

Diet Protokol Autoimun dirancang untuk orang dengan penyakit autoimun. Ini menghilangkan makanan yang berpotensi berbahaya seperti biji-bijian, susu, nightshades, gula tambahan, kopi, kacang-kacangan, telur, alkohol, kacang-kacangan, biji-bijian, gula halus, minyak, dan bahan tambahan makanan.

3.      Pertimbangkan untuk menghindari produk susu

Intoleransi laktosa sangat umum di antara orang-orang dengan tiroiditis Hashimoto. Dalam sebuah penelitian terhadap 83 wanita dengan tiroiditis Hashimoto, 75,9% didiagnosis dengan intoleransi laktosa. Jika Anda mencurigai intoleransi laktosa, menghentikan produk susu dapat membantu masalah pencernaan, serta fungsi tiroid dan penyerapan obat.

4.      Fokus pada makanan anti-inflamasi

Peradangan menjadi kekuatan pendorong di balik tiroiditis Hashimoto. Dengan demikian, diet anti-inflamasi yang kaya buah-buahan dan sayuran dapat secara signifikan memperbaiki gejala.

5.      Diet makanan utuh yang padat nutrisi

Mengikuti diet rendah gula tambahan yang kaya akan makanan padat nutrisi dapat membantu meningkatkan kesehatan Anda, mengatur berat badan Anda, dan mengurangi gejala terkait Hashimoto. Bila memungkinkan, siapkan makanan Anda di rumah dengan menggunakan makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, protein, lemak sehat, dan karbohidrat kaya serat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro