Bisnis.com, SINGAPURA - Marina Bay Sands, Singapura, menggelar pameran yang menawarkan eksplorasi alam dan perjalanan sensorik bagi para pengunjung.
Pameran yang bertajuk Future World: Where Art Meets Science, serta Digital Light Canvas mulai dibuka untuk publik pada 26 November 2022.
Vice President ArtScience Museum, Honor Harger, menjelaskan Marina Bay Sands telah bekerja sama dengan kurator seni ternama dunia, yakni teamLab, dengan menghadirkan instalasi interaktif baru bagi para pengunjung.
Pameran yang menyasar pengunjung segala umur ini, menyajikan pengalaman sensorik dengan mengeksplorasi keanekaragaman hayati. Tidak hanya itu, seri terbaru dari Future World ini juga memberi perhatian kepada spesies yang terancam punah.
“Future World di ArtScience Museum juga berkembang dengan instalasi baru yang membentuk galeri bernama Exploring New Frontiers. Karya seni interaktif baru yang spektakuler ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi para penonton,” ujarnya, dalam konferensi pers pada akhir pekan lalu.
Sejak dibuka pada 2016, Future World telah menyedot perhatian hampir 3 juta pengunjung. Adapun, tiga instalasi interaktif di galeri baru bertajuk Exploring New Frontiers, mengajak pengunjung untuk melihat langit sebagai tempat inspirasi dan penemuan. Instalasi ini menggantikan edisi sebelumnya yakni Sanctuary and Park.
Bagi pengunjung yang tertarik menyambangi pameran interaktif ini ArtScience Museum, Marina Bay Sands, perlu merogoh kocek senilai 28 dolar Singapura. Tiket dapat diperoleh melalui pembelian langsung ataupun melalui situs Marina Bay Sands.
Untuk menikmati Future World, pengunjung akan memulai perjalanan dengan mengamati fenomena pengaturan diri.
Di akhir pameran, pengunjung akan merasakan sensasi ruang astronomi dengan Crystal Universe. Instalasi ini tampak mempesona dan sepertinya bakal menjadi lokasi favorit untuk mengabadikan momen.
Founder teamLab, Toshiyuki Inoko, mengatakan instalasi interaktif yang ada memberikan pengalaman mengenai kolaborasi karya seni dan teknologi.
“Pengunjung akan diberikan pengalaman mengenai bagaimana memandang dunia dengan cara baru. Karena pengunjung Future World dan Digital Light Canvas akan dapat membuat penemuan baru,” ujarnya.
Sementara itu, dalam Digital Light Canvas, pengunjung akan merasakan sensasi menggambar dan melahirkannya. TeamLab menamai instalasi ini sebagai Graffiti Nature, dan menggantikan seri sebelumnya yang bertajuk Nature’s Rhythm.
Tashiyuki mengatakan dalam instalasi skala besar ini, pengunjung dapat mendapatkan pengalaman melahirkan spesial ke sebuah kebun binatang digital. Di sana, binatang ciptaan pengunjung dapat berkeliaran bebas.
“Gambar mereka akan hidup di lantai LED yang dinamis melalui teknologi digital inovatif. Hal ini akan memikat pengunjung dari segala usia saat berinteraksi dengan flora dan fauna animasi yang bergerak bebas di sekitar kaki mereka,” paparnya.
