Bisnis.com, JAKARTA - Pameran seni memang memiliki berbagai macam aliran, tapi ada sejumlah karya yang diprediksi menjadi buruan anak muda.
FX Harsono, seniman kelahiran Blitar, Jawa Timur, yang juga penerima Anugerah Adhikarya Rupa 2014 Award dari Kemenparekraf RI mengungkapkan karya seni yang berbasis kolektif dan dekat dengan fenomena yang sedang terjadi di masyarakat menjadi tren yang populer untuk anak muda saat ini.
“Pertama, yang berbasis pada seni kolektif, yaitu tidak dikerjakan sendirian, tapi dikerjakan oleh sekelompok seniman. Jadi, mereka berkolaborasi. Lalu, seni yang berbasis pada tema-tema sosial, mulai dari politik dan masalah gender hingga seni digital, NFT sekaligus yang berhubungan dengan AI,” ungkapnya.
Artistic Director Art Jakarta Gardens, Enin Supriyanto, mengatakan bahwa di tahun 2022 lalu, terdapat total 9.689 pengunjung yang hadir dalam Art Jakarta Gardens.
“Di 2023 ini, dengan mengundang para seniman, kolektor, dan pemangku kepentingan ekosistem seni rupa lainnya, termasuk kaum muda semoga pameran seni seperti ini bisa menjadi ajang untuk menunjukkan kekuatan para seniman lokal kepada publik,” ucapnya dalam Art Jakarta Gardens 2023 Rabu (8/2/2023).
Sebagai informasi, Art Jakarta Gardens 2023 sendiri telah menjadi pagelaran pameran seni yang kedua kali di Hutan Kota by Plataran. Dengan area terbuka dan bertemakan hutan di jantung kota Jakarta, lokasi ini diklaim sangat serasi dikolaborasikan mengusung konsep segar, inovatif, dan terbuka. Adapun, pameran ini digelar secara luring, setelah dua tahun terakhir dilakukan secara hybrid karena pandemi COVID-19.
Dengan menghadirkan karya patung, instalasi, dan karya dua dimensi ciptaan seniman-seniman terdepan, hal ini dilakukan untuk mengakselerasi inovasi, kreativitas, juga semangat pelaku kreatif dalam mengembangkan dan menghadirkan karya di tanah air.
Padukan Seni dengan Investasi
Selama di Art Jakarta Gardens 2023, ada instalasi kesenian yang turut mencuri perhatian pengunjung, yaitu ‘The Light of Journey’ yang merupakan karya FX Harsono.
Di sana, FX Harsono membuat instalasi berbentuk perahu yang diletakkan dalam posisi tersandar dan berisi karakter dalam bahasa Mandarin dan huruf Latin yang mengandung pesan “Bercita-cita Besar Tak Lupa Moral”. Kata-kata ini terinspirasi dari puisi yang biasa tertulis pada duìlián (), pahatan kayu yang dipajang di kiri-kanan pintu rumah bergaya Tionghoa di masa lalu.
“Karya The Light of Journey mewakili pesan yang universal tentang pentingnya berfokus pada proses yang baik dalam mewujudkan cita-cita dalam kehidupan, termasuk dalam hal keuangan. Investasi dan art adalah tentang upaya, dedikasi, dan konsistensi demi mencapai sesuatu yang indah, apakah itu sebuah instalasi kesenian maupun tujuan keuangan yang mengubah hidup seseorang,” kata FX Harsono pada Bisnis.
Menawarkan Peluang Berkolaborasi
Fair Director Tom Tandio mengungkapkan, agar seniman bisa mendatangkan pengalaman unik dan menarik perhatian maka diperlukan kolaborasi pada presentasi seni di ruang publik kota guna memunculkan inspirasi selanjutnya untuk memajukan ekosistem seni Indonesi, mulai dari membuat karya yang eksperimental, eksploratif, dan bisa merefleksikan generasi yang baru.
Sebagai persembahan dalam Art Jakarta Gardens 2023, terdapat sejumlah karya, mulai dari Digital Nativ, yang piawai memadukan seni, kepengrajinan, dan teknologi, akan mempresentasikan Aquifer, dengan dukungan iForte, untuk mengangkat isu air tanah Jakarta.
Berikutnya, Gaspack, perusahaan web 3.0, akan berkolaborasi dengan seniman Abenk Alter untuk menggelar aktivasi NFT yang mengasyikkan, sedangkan LUAR, spesialis furnitur luar ruangan berkualitas tinggi dengan gaya minimalis modern, akan menghiasi berbagai titik di Hutan Kota dengan produknya.
Tidak hanya itu, nantinya akan hadir jejaring seniman performans dan eksperimen bunyi yang akan berkontribusi pada ekosistem seni pertunjukan.
