Bisnis.com, JAKARTA — Militer Israel melakukan serangan rudal bertubi-tubi ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.
Serangan tersebut atas tuduhan bahwa sejumlah rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza, termasuk RS Indonesia, menjadi markas milisi Palestina Hamas
Namun, dokter relawan di MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), dokter Sarbini Abdul Murad yang sempat mengabdi di Palestina pada 2009 bersaksi bahwa tidak ada terowongan atau tempat persembunyian apa pun yang dibuat di RS Indonesia.
Dia bersaksi bahw Rumah Sakit Indonesia dari awal perencanaan, menggambar desain, sampai pengerjaan dan semua tukang dan konstruksinya semua dibuat oleh orang Indonesia. Meskipun bahan- ahan bangunannya dari Palestina.
"Kalau mau dirunut dari desainnya pun nggak ada kita buat terowongan. Ini israel cuma lagi buat narasi bahwa gimana caranya bisa menyerang rumah sakit, agar para warga keluar," katanya dalam Media Briefing IDI, Jumat (10/11/2023).
Selain itu, ada pula narasi bahwa ada orang membawa bawa senjata senapan AK47 di rumah sakit tersebut. Padahal, kata dokter Sarbini, itu hanya tongkat seperti pentungan satpam untuk menertibkan keramaian di sana.
"Kondisi Gaza saat ini sangat jelek, sangat buruk dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya. Jadi Israel sudah tak pakai aturan perang. Nggak cuma rumah sakit Islam, bahkan rumah sakit Kristen dan gereja Kristen juga dihantam oleh mereka," ujarnya.
Adapun, serangan rudal dari Israel menurutnya adalah bentuk teror Israel untuk mengusir orang-orang yang berlindung di rumah sakit, agar mereka segera keluar dari sana dan meninggalkan Gaza.
