Travel

Bali Padukan OVOP dan Pariwisata

Ashari Purwo Adi N
Senin, 26 Agustus 2013 - 16:48
Bagikan

Bisnis.com, DENPASAR - Badan Promosi Pariwisata Daerah Bali memadukan konsep one village one product dengan pariwisata untuk memberi nilai tambah pada masing-masing sektor serta meningkatkan lama tinggal wisatawan.

Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali, mengatakan gabungan kedua konsep itu diproyeksikan mampu memberikan nilai tambah untuk masing-masing produk kerajinan asal Bali.

“Produk dari masing-masing desa di Bali akan dikemas dengan destinasi desa wisata atau pariwisata berbasis komunitas,” katanya, Senin (26/8/2013).

Sebagai contoh, kerajinan perak di Celuk, Kabupaten Gianyar, akan dipadukan dengan konsep pariwisata dengan membentuk destinasi baru di kawasan itu.

Untuk itu, dibentuk bentuk promosi dengan menggandeng pemerintah, terutama dinas perdagangan dan industri setempat untuk memfinalisasi konsep itu.

Pada berjalannya konsep itu, seluruh pelaku pariwisata yakin lama tinggal di Bali dapat dipertahankan pada angka tinggi. Saat ini, lama tinggal untuk wisatawan mancanegara di Bali rata-rata mencapai 8,5 hari, adapun wisatawan domestik hanya 3,6 hari. 

Konsep one village one product itu akan ditunjang dengan lima fokus divisi untuk mempromosikan pariwisata Bali baik ke dalam dan luar negeri.  Fokus divisi itu antara lain divisi sport tourism, MICE, kreatif, leisure dan silver.

Ngurah Wijaya, Dewan Penentu Kebijakan BPPD Bali, menjelaskan kelima fokus itu mencakup keseluruhan untuk mempromosikan Bali.

Pertama, sport tourism cukup menjanjikan untuk dilaksanakan di Bali beberapa event besar seperti Bali Triathlon sering dilaksanakan di pulau ini.

Kedua, pasar MICE, lanjutnya, berkembang cukup baik dengan rata-rata 20% hingga 25% penguasaan pasar pariwisata di Bali. Tercatat, rata-rata hotel di Bali memiliki ruang pertemuan baik dari kapasitas yang kecil hingga besar.

Ketiga yakni kreatif misalnya seperti event atau festival yang sifatnya menunjang kebudayaan Bali bisa menarik wisatawan untuk datang ke pulau ini.

Keempat yakni leisure, hampir 80% pasarnya, maka BPPD Bali akan mempromosikannya di even-even internasional seperti ITB Berlin.

Kelima, adalah silver, sasarannya adalah orang-orang yang sudah pensiun bisa mengisi saat bali mengalami low season.

Untuk mendukung promosi, pemerintah Bali juga mendanai Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali sebesar Rp59 miliar untuk mendiversifikasi promosi yang bertujuan untuk mendatangkan wisatawan dari negara-negara yang selama ini belum optimal seperti Afrika dan Jepang.

Anggaran tersebut terinci sebesar Rp38 miliar dari APBD Bali dan Rp21 miliar dari swasta.

Dana tersebut digunakan untuk mengikuti berbagai kegiatan promosi baik dalam dan luar negeri seperti travel fair, ITB Berlin Jerman, Australia serta Cina.

Selain itu, dana juga digunakan untuk menggenjot kunjungan wisatawan mancanegara dengan komposisi 35% dari 100% kunjungan wisatawan ke Bali. “Dengan begitu, jumlah kunjungan wisatawan ke Bali pada 2013 bisa naik sebesar 10%.”

Pengembangan destinasi pariwisata di Bali dengan menyatukan konsep one village one product itu, jelas dapat mendongkrak perekonomian masyarakat di Bali kawasan timur, tengah dan utara. Tercatat, saat ini kawasan pariwisata Bali masih tersentral di kawasan selatan, mulai Kuta, Seminyak, Nusa Dua dan Jimbaran.

Sementara itu, data Bank Indonesia kantor wilayah III Bali berdasarkan hasil Survey Perilaku Wisatawan Mancanegara pada triwulan II/2013 mencatat pengeluaran wisatawan mancanegara di Bali ada pada kisaran angka US$150,23. Adapun wisatawan domestik mengeluarkan uang selama berwisata di Bali sebesar Rp635.000.

Kepala Kantor Bank Indonesia Denpasar Dwi Pranoto mengatakan kontribusi sektor pariwisata hotel dan restoran di Bali masih berada pada angka 29,83% mengungguli pertanian dan jasa dengan masing-masing menyumbang 17,20% dan 15,17%. Angka itu masih menjadikan sektor pariwisata sebagai penyangga perekonomian Bali. (Steffi Purba)

Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro