Bisnis.com, JAKARTA - Berbelanja merupakan kegiatan konsumtif yang menopang pertumbuhan ekonomi, namun secara pribadi, sering dikhawatirkan menjadi sebuah tindak pemborosan.
Rheza Karyanto, Assistant Vice President Head of Investment, Bancassurance, and Treasury Products
Commonwealth Bank Indonesia, mengatakan sebenarnya tidak perlu takut berbelanja selama masih dalam batas anggaran dan dilakukan secara cerdas.
"Ada pepatah bilang hemat itu pangkal kaya. Tapi ada juga beberapa tips belanja cerdas yang layak dipertimbangkan. Prinsip investasi juga dapat diterapkan dalam hal berbelanja. Hanya saja dilakukan dalam pos yang berbeda," ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Senin (4/11/2013).
Berikut ini beberapa strategi belanja cerdas yang disarankan Rheza:
1) Seperti prinsip berinvestasi, belilah barang di saat harga murah (buy low).
Umumnya para wanita sangat suka dengan yang namanya sale atau promo. Apapun itu pastikan bahwa harganya memang lebih murah dari harga normal, bukan sekedar tulisan.
Buat ibu-ibu Rumah Tangga, manfaatkan kesempatan promo untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok yang dapat disimpan lama dalam ukuran besar atau dalam jumlah banyak sebagai persediaan.
Misalnya pakaian kerja, soft lens, susu kaleng, pampers anak, serta kebutuhan sehari-hari lainnya yang sering dipakai.
2) Ada harga, ada barang.
Tidak semua barang murah itu punya kualitas yang bagus. Lebih baik kita membeli barang dengan harga lebih mahal tetapi lebih tahan, tidak cepat rusak, dan mudah diperbaiki.
Perhatikan juga kualitas bahan material dan keamanan penggunaannya sebagai yang utama. Seperti pada perabotan rumah, mainan anak, dan bahkan juga makanan yang kita konsumsi.
3) Membeli barang substitusi.
Kita ingin mencapai suatu tingkat kepuasan tertentu dari barang yang kita beli. Apakah itu sebagai hobi ataupun lifestyle. Mencari barang substitusi adalah salah satu teknik berhemat yang dapat dipertimbangkan.
"Salah satu contohnya adalah teman saya yang baru-baru ini membeli perangkat sound system mewah dan karaoke. Ketika ditanya alasannya bukan untuk berfoya-foya, tetapi agar dia dapat menyalurkan hobinya di rumah, tanpa perlu mengeluarkan uang pergi ke family karaoke setiap minggunya," kata Rheza.
4) Memilih produk dengan good brand dan good resell price.
Ada kalanya kita bosen dengan barang yang kita punya dan ingin menggantinya dengan barang lain atau model yang baru. Sarannya, belilah barang yang punya brand bagus sehingga barang itu banyak minatnya, dan punya harga jual yang bagus.
Misalnya membeli tas mahal asalkan bermerk akan punya demand yang tinggi dan mudah diperjualbelikan, atau mobil jepang punya nilai resell yang relatif lebih tinggi dari mobil eropa. Saat ini banyak orang menjual barang second melalui media online.
5) Menunda pembayaran.
Yang terakhir adalah mengenai metode pembayaran. Sama halnya berinvestasi secara berkala, jika ada kesempatan untuk membeli barang dengan cicilan akan lebih menguntungkan. Gunakan fasilitas cicilan dari penawaran kartu kredit tanpa bunga atau seminimal mungkin.