Bisnis.com, JAKARTA - Pulau Umang yang berlokasi di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten memiliki luas sebesar 4 hektar. Pulau yang terdiri dari Pulau Umang Resort, Spa dan area bermain di laut macam jet ski, banana boat, diving dan snorkelling itu adalah milik seorang pengusaha asal Bandung bernama Christian P. B. Halim.
Berikut wawancara Bisnis dengan Christian mengenai Pulau Umang dan Program Restorasi Terumbu Karang di Pulau tersebut
Mengapa Bapak Tertarik Untuk Membeli Pulau Umang?
Saya awalnya memang tertarik dengan Alam. Saya membeli pulau ini (Pulau Umang) pada tahun 80an. Pulau ini berdampingan dengan Ujung Kulon dan punya potensi besar untuk dikembangkan menjadi pusat pariwisata. Udara di pulau ini juga sangat bersih, berbeda dengan sirkulasi udara di pulau lainnya. Area sekitar Ujung Kulon dan Pulau Umang memiliki luas 70 hektar dengan 7juta pohon yang menghasilkan 35rb ton oksigen yang menangkap 14jt kiloliter karbon.
Apakah ada kendala dalam pembangunan Pulau Umang?
Dari sisi bisnis, tahun 80an timing nya belum tepat untuk pembangunan karena situasi belum kondusif. Aksesbilitas dan infratruktur juga kurang memadai. Jadi, tahun 2000an baru mulai dibangun.
Bagaimana perkembangan Pulau Umang setelah tahun 2000-an?
Saat resort di pulau ini selesai dibangun pada 2004, kami diberi kado istimewa, yaitu tsunami di Aceh. Setelah itu laut menjadi sesuatu yang menakutkan. Persepsi publik akan laut menjadi ternodai. Ketika 2005 bertahan, terjadi lagi tsunami pengandaran pada 2006. Kami tetap bertahan dan menguatkan tim jika semua akan baik-baik saja dan bisnis tetap berjalan
Selah 3 tahun terombang-ambing dengan bisnis resort tepi pantai, pada 2009 publik sudah mulai teredukasi dan mulai berubah cara berpikirnya. Mereka sudah tidak takut dengan laut. Pulau Umang Resort mulai berkembang pada tahun ini.
Mengapa memilih program restorasi 1 juta terumbu karang yang diadakan di Pulau Umang?
Kegiatan penanaman 1 juta pohon sudah banyak yang melakukan. Namun penanaman 1 juta terumbu karang belum terlalu marak. Hal ini kita lakukan karena terumbu karang merupakan embrio awal kehidupan laut. Terumbu karang yang sehat akan menjadikan biota laut hidup berkelanjutan.
Apa pentingnya pemilihan duta terumbu karang?
Isu lingkungan bukanlah isu yang menarik dan bukan isu yang digemari publik. Itulah tantangan kita bagaimana membuat program ini menjadi persuasif. Banyak yang belum paham pentingnya terumbu karang, kalau diambil terus tanpa ada penanaman ya just matter of time, ikan dan kehidupan laut lainnya akan punah.
Kami mengajak generasi muda dari tingkat Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi untuk menjadi agent of change atau agen perubahan.
Peserta duta terumbu karang akan mengedukasi keluarga, teman, kolega tentang pentingnya terumbu karang. Kami juga mendorong korporasi sebagai corporate coral ambassador agar mereka juga mengedukasi relasi dan para pemegang saham.
Apakah ada proyek lain selain mengembangkan program restorasi 1 juta terumbu karang di Pulau Umang?
Kali ini, kami fokus terhadap program itu dulu. Kami benar-benar berencana mengembangkannya. Kami bekerjasama dengan Senayan City untuk menjadi Coral Reef Restoration Center in The City. Kami bawa terumbu karang ke Senayan City agar publik tidak perlu jauh-jauh ke Pulau Umang. Hal ini dilakukan agar publik lebih mudah untuk belajar dan memahami arti penting terumbu karang.