Bisnis.com, JAKARTA- Sebagian orang mungkin lebih tertarik menyaksikan pertandingan sepak bola di stadion kelas VIP dibandingkan dengan kelas tribun. Tetapi bagi Deasy Novianti, salah satu presenter kondang acara olahraga dan infotainment memilih untuk menonton pertandingan di kelas tribun dengan alasan lebih heboh dan seru.
“Jujur ya, kalo nonton bola, aku tuh pengen merasakan crowd dan hype yang histeris. Makanya kalo nonton di stadion aku memilih bareng supporter lain di tribun,” katanya di Jakarta belum lama ini.
Deasy punya pengalaman ketika dia dan dua rekannya perempuannya menyaksikan sepak bola di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta kelas VIP. Dia merasa tidak betah lantaran para penontonnya pun tidak sehisterissupporter kelas tribun. Padahal pertandingan yang ditonton saat itu cukup menarik. Ibu dua anak ini mengaku kapok menyaksikan pertandingan sepak bola di kelas VIP.
Memang, siapa tidak percaya jika menjadi seorang penggemar olahraga khususnya sepak bola identik dengan histeria yang penuh dengan sorak sorai. Kehebohan tersebut membuat Deasy gemar sepak bola dan merasa menjadi bagian warga yang nasionalis ketika Timnas Indonesia bertanding.
Namun, kebiasaan menyaksikan sepak bola langsung di stadion tersebut kini sudah tidak dilakukannya lagi. Wanita kelahiran Bandung ini lebih memilih menyaksikan pertandingan di layar kaca bersama keluarga tercinta. Maklum, Deasy kedua buah hatinya masih kecil dan tidak bisa jauh darinya.
Jangankan menonton di stadion, menyaksikan pertandingan di televisi juga jarang dia tuntaskan hingga di akhir pertandingan usai. Alasan ngantuk dan sibuk mengurus anak sepertinya lebih logis dia lontarkan. “Sekarang kalo ada pertandingan malam-malam aku biasa lewat aja karena gak kuat melek malam-malam,” ujarnya.
Akan tetapi, perkara sibuk mengurus anak dan rumah tangga bukan berarti cinta terhadap kesebelasan Garuda itu luntur begitu saja. Deasy sesekali masih memerhatikan perkembangan sepak bola baik Timnas Indonesia under 19 tahun maupun 21 tahun. Buktinya, dia kesengsem terhadap salah satu pemain muda Timnas Indonesia, Evan Dimas.
Menurutnya, sosok Evan mampu membakar semangat tim saat berada di tengah lapangan. Selain itu, ketangkasan Evan dalam sepak bola banyak memberi kontribusi besar terhadap kekompakan tim.
“Gak tahu kenapa ya, orang-orang banyak mengelu-elukan Evan Dimas, aku juga jadi seneng sama dia. Mungkin dia satu karakter sama Bambang Pamungkas yang mempunyai karisma tersendiri,” katanya.
Perihal kecintaannya terhadap sepak bola. Deasy tidak terlalu memaksa buah hatinya yang sudah beranjak gede untuk menyukai sepak bola juga. Dia lebih membiarkan anak senatural mungkin perlahan mengenal sepak bola. “Biarkan mereka pilih sendiri apa yang mereka sukain” paparnya.