Cita-cita Nebengers Bandung ke depan adalah membuat suatu sistem car polling. /Bisnis.com
Bisnis Style

Berbagi Tebengan Ala Nebengers

Miftahul Khoer
Minggu, 2 Februari 2014 - 05:27
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Momen 7 Desember 2011 akan terus membekas di benak Andreas Aditya. Bersama kedua temannya, Stefany Putri dan Putri Sentanu, Andreas mendirikan sebuah komunitas Nebengers.

Komunitas itu dia bentuk sebagai salah satu cara alternatif berbagi tumpangan bagi yang membutuhkan. Mereka tak menyangka, komunitas itu sudah besar hingga merambah ke Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang dan Jabodetabek.

Kehadiran komunitas Nebengers bermula dari rasa jenuh dengan kemacetan Jakarta. Andreas berpikir bagaimana agar dia bisa sampai ke tempat tujuan tanpa menggunakan kendaraan pribadi.

Dia sadar betul, kemacetan Jakarta disebabkan masifnya penggunaan kendaraan. Sebuah gagasan akhirnya muncul. Dia percaya, teknologi informasi semacam twitter bisa dimanfaatkan. Dibuatlah akun twitter @nebengers untuk memudahkan berbagi tebengan.

Tentu saja, awal mula dibuat akun twitter tersebut, pengikutnya masih bisa dihitung jari. Andreas terus mempromosikan gagasannya. Lambat laun, publik sadar, keberadaan @nebengers sangat membantu terutama bagi orang yang membutuhkan tebengan. “Dari mulut ke mulut, akhirnya Nebengers banyak dibicarakan,” katanya kepada Bisnis pekan ini pekan ini.

Andreas menjelaskan kehadiran Nebengers berlatar belakang berbagi tumpangan kendaraan. Selain mengurangi dampak polusi dari kendaraan, komunitas yang dia bentuk juga diyakini berpotensi meminimalisasi macet. Tentunya, manfaat lain yaitu menghemat biaya.

Untuk memudahkan proses berbagi tebengan tersebut, Andreas membuat format yang cukup mudah. Dalam setiap postingan di twitter, anggota Nebengers wajib memberikan kejelasan informasi. Siapa saja yang hendak berbagi atau membutuhkan tebengan harus menyertakan tujuan perjalanan, rute perjalanan, jumlah tempat duduk, keterangan waktu hingga timbal balik tebengan.

Eka Permana, salah satu anggota Nebengers misalnya pada Selasa (28/1/2014) malam berkicau di akun twitternya: @eka542 #CariTebengan | pancoran - sudirman | via mana aja | besok, 29 jan 2014 6:30 | 1 seat no helm | share sesuai kesepakatan. Tentunya, kicauan Eka tersebut wajib dimention ke akun @nebengers. Nantinya, Nebengers melalui akun resmi tersebut akan meretweet untuk dibaca semua anggota.

Format yang diketik Eka merupakan kesepakatan seluruh anggota Nebengers. Format itu biasa dikenal dengan sharing tebengan. Dalam format tersebut juga, penebeng dan yang memberi tebengan menyepakati kesepakatan—tidak ada ongkos perjalanan dari penebeng.

Adapun, kesepakatan dilakukan sekadar berbagi makanan, minuman, atau bentol alias uang pengganti bensin atau tol. Kendaraan yang digunakan bisa berupa motor atau mobil. Sementara untuk rute sendiri bisa di dalam kota atau pun antar kota.

“Saya percaya bahwa twitter bisa bermanfaat bagi orang banyak. Dengan penyebaran informasi yang mudah, akun @nebengers menjadi semacam tempat berkumpulnya para penebeng,” katanya.

Namun, komunitas Nebengers juga bukan hanya berdiri sebagai ajang berbagi tebengan. Cukup banyak kisah unik selama para anggota mendapat pengalaman sewaktu kopi darat atau bertatap muka.

Beberapa anggota, katanya, ada yang menjalin hubungan asmara satu sama lain. Dan tentunya, komunitas Nebengers memiliki misi lebih jauh membantu sesama. Tak jarang mereka menggelar bakti sosial atau amal kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Tujuan lain yang tengah kami bangun adalah bagaimana komunitas ini bisa menjadikan anggotanya entrepreneur. Sekarang kami tengah mencari funding untuk kegiatan-kegiatan social enterprise,” ujarnya.

Seiring berjalanannya waktu, komunitas Nebengers dikenal lebih luas. Pengikut twitternya pun hingga kini hampir mendekati 53.000. Tentu saja, kebutuhan untuk memudahkan berbagi tebengan antar kota semakin besar. Kini beberapa kota sudah membentuk cabang Nebengers. Meskipun, tujuan Jakarta-Bandung sampai saat ini masih paling diburu para anggota Nebengers.

Utus Hardiyono, pimpinan Nebengers Bandung mengungkapkan komunitas tersebut berdiri berawal dari banyaknya kebutuhan tebeng-menebeng Bandung-Jakarta atau sebaliknya. Utus menuturkan cukup banyak pertimbangan dan alasan mengapa berbagi tebengan ini digemari. Salah satunya yaitu travel tujuan Bandung-Jakarta pada akhir pekan selalu penuh.

Pada 10 Februari 2014, Nebengers Bandung akan berusia satu tahun. Utus berharap komunitas Nebengers Bandung tidak hanya menjembatani anggota tujuan Bandung-Jakarta. Berbagi tebengan untuk sekitaran Bandung pun kini sudah mulai banyak digunakan oleh para anggota.

“Keberadaan komuntas Nebengers disadari sebagai solusi aktif menuju go green dengan pengurangan emisi dari minimnya penggunaan jumlah kendaraan pribadi,” paparnya.

Nebengers Bandung, lanjutnya hingga kini memiliki anggota terdata sekitar 300 orang. Sementara, anggota aktif selama kegiatan seperti kopi darat dan group sharing melalui media sosial sebanyak 70-80 orang.

Adapun, Empat rute daerah yang menjadi acuan Nebengers Bandung yaitu disebut sebagai Saung 1 atau daerah Bandung Barat seperti Cimahi-Padalarang. Saung 2 atau rute mahasiswa yaitu Dago-Rancaekek-Jatinangor. Sementara Saung 3 untuk daerah Gede Bage hingga Majalaya. “Untuk Saung 4 diperuntukan bagi rute Bandung Selatan antara lain Soreang-Banjaran-Pasir Koja,” paparnya.

Utus mengungkapkan munculnya Nebengers Bandung merupakan satu solusi dini dalam bertransportasi. Ini dilakukan tentunya sebelum Kota Bandung benar-benar seperti Kota Jakarta yang padat dan macet.

“Kota Bandung pada akhir pekan sudah menjadi cerminan Kota Jakarta yang macet di setiap harinya. Makanya, Nebengers bisa dimanfaatkan dan dibiasakan untuk meminimalisir kemacetan jalan raya.”

Dia juga mengakui berbagi tebengan ini masih belum banyak dijadikan pilihan akhir bagi setiap orang di Bandung. Masih banyak orang yang menganggap Kota Bandung punya solusi transportasi lain seperti bis, angkutan kota, tanpa harus tebeng-menebeng.

Tidak hanya itu, ketakutan akan keamanan yang tidak terjamin karena berkomunikasi dengan orang baru juga menjadi salah satu alasan mengapa Nebengers Bandung aktif mensosialisasikan komunitas mereka tersebut. Untuk itu, dia mencoba mengenalkan lebih jauh Nebengers Bandung. “Terakhir, kami open booth di Bandung Culinery Night untuk mensosialisasikan Nebengers Bandung,” ujarnya.

Utus sadar betul mempercayakan orang lain untuk duduk di bagian belakang motor atau membiarkan mereka yang baru dikenal masuk dalam mobil pribadi merupakan suatu hal yang cukup sulit.

Oleh karena itu, selain kopi darat, Nebengers Bandung juga mengajak para anggota untuk aktif dalam kegiatan kemanusian lainnya seperti bakti sosial. “Terkadang, kesadaran untuk berbagi tersebut harus diajarkan dengan juga berbagi atau empati pada keadaan sosial di sekitar.”

Cita-cita Nebengers Bandung ke depan adalah membuat suatu sistem car polling. Konsep yang dipikirkan seperti halte angkutan kota biasa. Car polling akan disebar pada beberapa titik tertentu khusus bagi para anggota Nebengers yang menunggu dan mencari tebengan, sesuai rute yang dituju masing-masing. Sistem yang diadopsi dari Nebengers Jakarta ini, dinilai Utus dapat menjadi satu cara yang lebih efektif untuk lebih meningkatkan keamanan.

“Kami baru mencoba survei bagaimana sistem dan kerja sama dengan pemilik pool nantinya. Awalnya, mungkin akan coba di terapkan di daerah sekitaran ITB karena berdasarkan survei Badan Eksekutif Mahasiswa ITB, 92% pengguna kendaraan di ITB sebenarnya memiliki rumah pada jarak atau radius  2 km dari kampus,” ujarnya.

Namun, di luar semua itu, yang harus diperhatikan adalah masalah keamanan. Berbagi tebengan banyak diyakini berpotensi menimbulkan kejahatan. Untuk itu, baik Nebengers Jakarta atau Bandung punya cara tersendiri mengatasi hal tersebut. Dengan diadakannya kopi darat dan pemantauan setiap akun twitter anggota, keamanan selama ini dijamin masih terjaga. (K31)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro