Fashion

Pesona Busana Muslim yang Tidak Pernah Padam

Deliana Pradhita Sari
Rabu, 12 Maret 2014 - 02:34
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Bagi Anda pengguna pakaian muslim atau sekedar mengagumi rancangan busana tertutup khas perempuan muslim, ajang fesyen akbar Indonesia Fashion Week (IFW) 2014 yang diselenggarakan bulan lalu dapat menjadi tempat untuk memperoleh inspirasi.

IFW 2014 telah membuktikan bahwa eksistensi busana khas Timur Tengah yang diadaptasi di Indonesia tidak pernah padam dan mencapai kata musnah.

Sering berkembangnya desainer-desainer muda di belantika busana muslim, sebut saja Dian Pelangi, Jenahara, Risty Tagor, Windri Widiesta dan beberapa desainer lainnya, desainer kawakan yang mulai berkarir sejak 1981, Itang Yunasz, masih saja tetap bersinar.

Dalam 10 tahun terakhir, Itang memang mulai fokus merancang dan mengembangkan  koleksi busana muslim dan muslimah.

Koleksinya yang bertajuk Mosaichic menjadi koleksi yang dipamerkan di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC). Sebanyak 20 koleksi ditampilkan dengan ciri khas kemegahan karya yang terinspirasi dari Luxurious Ornamental Mosaic.

Para pengunjung disuguhi oleh modernisasi karya digital printing yang diaplikasikan dalam koleksi  busana Itang Yunasz yang mayoritas adalah busana longgar seperti long dress dan jubah bagi perempuan, sedangkan untuk pria berupa kemeja polos dan celana digital printing.

Selain itu, motif digital tersebut juga diaplikasikan dalam koleksi busana siap pakai yang terdiri dari Contemporer Supsbusticoded, Feminin Masculin, Long Tunic Jacket, Long Clock Scarf, Long Kaftan dan Masculin ¾ pants. Keseluruhan koleksi menggunakan bahan satin, chiffon silk, cotton voile, dan jersey knit.

Teknik digital printing ornament Islam tersebut terisnpirasi dari corak Mosaic Ornamen yang didominasi warna Coklat, Strong Yellow, Teracota dan Hot Purple.

Usai dimanjakan dengan koleksi unik busana muslim dari Itang Yunasz, penonton kembali dimanjakan dan dibuat ternganga oleh aksi desainer muda kelahiran 1991, Dian Pelangi.

Tak pernah meninggalkan kesan glamor, colorfull dan kecintaanya terhadap kain Indonesia seperti batik, tenun dan jumputan, Dian menamai koleksinya dengan Royal Kingdom of Indonesia.

Melalui busana rancangannya, Dian mengajak penonton untuk berekreasi mata menikmati busana muslim perempuan dan pria yang diadaptasi dari kerajaan-kerajaan Bali, Jawa dan Palembang.

Musik bali dengan pemandangan pantai Kuta pada latar belakang layar menghantarkan para model melangkah anggun di catwalk.

Sekejap melihat busananya, kesan Dian Pelangi terasa kental dan sangat mudah dikenali antara lain Long Dress dengan warna kuning menyala dengan ikat pinggang besar di bawah dada dipadu dengan blazer batik yang berwarna kuning pucat.

Selain itu terdapat gaun panjang merah menyala dengan jas batik berwarna hitam. Dian menampilkan sebanyak 5 rancangan busana muslim Bali.

Hanya berjarak sekian detik, lagu Gundul-Gundul Pacul menggantikan alunan musik Bali. Kerajaan Jawa mulai menguasai panggung.

Tujuh koleksi busana muslim Jawa ditampilkan dengan ragam full batik. Dian bermain dengan warna kalem pada tema Jawa ini. Warna gaun seperti coklat susu dan kuning pucat dipadupadankan  hanya dengan satu  motif batik yaitu floral atau bunga.

Tema kerajaan Palembang menjadi penutup koleksi Dian Pelangi sekaligus menutup rangkaian acara Muslim Wear pada  IFW 2014. Busana Muslim kali ini merupakan busana termewah dan termegah.

Dengan mahkota emas menghiasi jilbab turban, gaun muslim pun disulap Dian layaknya gaun permaisuri kerajaan. Warna merah, emas, hitam, silver dan hijau metalik dipadu dengan batik dan kain songket Palembang menjadi perpaduan yang sangat apik.

Editor :
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro