Bisnis.com, JAKARTA - Para ilmuwan mengembangkan satu alat berupa kalung yang memonitor segala sesuatu yang turun melewati tenggorokan manusia. Kalung ini akan mengirim peringatan jika seseorang makan secara berlebihan.
Kalung yang diberi nama WearSens adalah cincin logam yang dilingkarkan di sekitar leher dan memiliki sensor yang menggunakan getaran di leher untuk memberitahu seseorang agar saatnya makan dan minum.
Para peneliti telah menghubungkan bagian belakang perangkat tersebut ke aplikasi smartphone yang akan bergetar jika seseorang mengkonsumsi melewati batas kalori harian. Kalung ini juga memungkinkan seseorang tahu jika dirinya sudah makan terlalu banyak makan makanan yang tidak layak dikonsumsi.
Perangkat ini dikembangkan oleh para insinyur di Universitas California, Los Angeles, dan sejauh ini tes pada 30 orang menunjukkan bahwa alat tersebut bekerja.
Tapi di tempat berbeda muncul reaksi yang beragam atas produk ini. Beberapa situs teknologi menyamakannya dengan 'kerah yang tercekik', meskipun alat itu tidak mencekik jika seseorang makan terlalu banyak.
Tim UCLA mengatakan WearSens bekerja karena setiap makanan membuat pola getaran khas di leher sehingga perangkat ini mampu mendeteksi apa yang masuk ke perut dengan menggunakan sensor piezoelektrik yang mengukur perubahan tekanan atau kekuatan.
Seperti dimuat jurnal IEEE Sensors, dalam tes dengan menu yang terbatas, alat itu mampu menebak dengan tingkat akurasi 90% perbedaan antara makanan padat dan cair. Bahkan kalung ini mampu membedakan antara minuman panas atau dingin. Termasuk membedakan antara makanan keras dan lunak dengan tingka akurasi sekitar 75%.
Penemu WearSens, Majid Sarrafzadeh mengatakan banyak metode pengaturan gizi didasarkan pada menuliskan apa yang seseorang makan. Tapi metode ini menuntut kepatuhan yang rendah.
"Sehingga kami ingin mengatasi masalah ini dan ingin melakukan sesuatu yang punya pedoman dan kuat terhadap hal ini," ujar Majid.
Para peneliti UCLA mengatakan aplikasi lain dari kalung ini adalah alat ini dapat menilai obat atau pil yang diminum seseorang setiap hari.
Dari jarak jauh alat ini mampu memonitor pola pernapasan pasien transplantasi. Sebagai pernapasan abnormal, alat itu dapat menjadi indikator awal bahwa organ tersebut ditolak. Bahkan perokok yang mencoba untuk berhenti bisa mendapatkan keuntungan dari perangkat seperti itu.
Health