Bisnis.com, BOGOR-- Kepala Puslitbang Kebijakan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata Joko Prayitno mengungkapkan komunikasi kewirausahaan menjadi faktor kunci perkembangan ekonomi sebuah negara.
Dia menuturkan berkaitan dengan menjelang Masyarakat Ekonomi Asea (MEA) yang telah terintegrasi diwujudkan jadi empat hal yakni Asean menjadi pasar tunggal, Asean sebagai kawasan ekonomi tinggi dan Asean sebagai salah satu kawasan pasar global.
Artinya elemen penting dalam MEA dalah terjadinya pasar bebas, keluar masuknya barang, investasi dan tenaga kerja, ujarnya saat membuka Konferensi Nasional Komunikasi Pariwisata dan Kewirausahaan di Bogor, Selasa (10/3/2015).
Hal tersebut tentu menjadi tantangan berat lantaran diperlukan daya saing dan kompetensi SDM khususnya bidang komunikasi pariwisata. Komunikasi pariwisata hanya dapat dimanfaatkan untuk tenaga kerja dan penyedia jasa kompetensi.
"Bahkan bisa menarik minat lokal," ujarnya.
Pihaknya optimistis, dari segi demografis, Indonesia memiliki kesiapan potensi besar. Oleh karea itu apabila kemampuan kewirausahaan bisa dimaksimalkan, maka Indonesia dipastikan akan mendominasi di sektor pariwisata.
Komunikasi yang baik sangat dipengaruhi untuk membangun jaringan. Dengan demikian bisa dikatakan apabila ingin menjadi seorang wirausaha sukses syaratnya harus punya kemampuan komunikasi yang baik pula, paparnya.
Ilmu komjunikasi di sektor pariwisata, kata dia, bukan berarti memanipulasi atau membohongi wisatawan ketika melakukan promosi. Tetapi, kemampuan komunikasi para pelaku usaha pariwisata diharapkan bisa meningkatkan tingkat kunjungan dan kepercayaan wisatawan domestik maupun asing.
Saat ini, Indonesia berada di ranking ke-70. Pada 2019 pihaknya mengusahakan pariwisata Indonesia meningkat jadi rangking ke-30.