Bisnis.com, JAKARTA--Masalah dalam keluarga yang berlangsung lama bisa membuat anak mengalami obesitas ketika berusia 18 tahun menurut hasil studi terbaru di jurnal Preventive Medicine edisi April.
Studi baru Department of Health and Human Performance University of Houston dan Texas Obesity Research Center (TORC) menunjukkan hubungan antara paparan jangka panjang tiga jenis stres spesifik dalam keluarga dan anak-anak yang mengalami obesitas pada usia 18 tahun. Peneliti dari University of Houston, Daphne Hernandez, menggunakan data National Longitudinal Study of Youth yang meliputi 4.700 remaja yang lahir antara 1975 sampai 1990 untuk meneliti dampak tiga titik stres dalam keluarga yakni kekacauan keluarga, tekanan keuangan, dan kesehatan maternal buruk.
"Mengalami tekanan keluarga, terutama keluarga yang kacau dan masalah keuangan, secara berulang selama masa kanak-kanak berhubungan dengan kelebihan berat badan pada anak perempuan berusia 18 tahun," kata Hernandez. Yang menarik, hanya satu tekanan keluarga kronis--kesehatan ibu yang buruk-- yang berhubungan dengan kelebihan berat badan anak-anak lelaki saat usia mereka 18 tahun. "Secara keseluruhan, temuan studi menunjukkan bahwa remaja laki-laki dan perempuan merespons stres secara berbeda. Studi ini memperluas pengetahuan kita mengenai stres dan obesitas dengan memfokuskan pada lingkungan keluarga dari waktu ke waktu," katanya.
"Dengan mengetahui tipe-tipe penekan yang mempengaruhi pertambahan berat badan remaja pria dan perempuan, kita bisa menerapkan layanan sosial spesifik ke dalam program-program pencegahan obesitas," kata dia dalam siaran publik University of Houston yang dilansir laman EurekAlert!
Hernandez mengatakan temuan itu penting bagi program-program pencegahan obesitas berbasis sekolah yang selama ini hanya difokuskan pada asupan makanan dan aktivitas fisik, yang menurut dia hanya punya manfaat jangka pendek. "Program-program ini perlu menggunakan pendekatan yang lebih luas dalam memerangi obesitas dengan membantu keluarga yang mengalami masalah-masalah yang menekan ini mengakses program kesehatan mental, dukungan finansial, atau konseling keluarga," katanya.
"Mengembangkan strategi untuk membantu penanganan penyebab stres dalam keluarga selama masa kanak-kanak bisa membatu anak menjaga berat badan yang sehat sampai masa dewasa," demikian Daphne Hernandez.