TMII Gelar Bulan Promosi Jambi 2015

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata menggelar kegiatan Bulan Promosi Jambi 2015 yang diselenggarakan di Anjungan Provinsi Jambi Taman Mini Indonesia Indah pada 16-17 April 2015.

Seperti yang disiarakan di situs pariwisata resmi Indonesia Wonderful Indonesia, Kamis (16/4/2015), Bulan Promosi Jambi 2015 mengambil tema Welcome to Jambi Adventure and Culture Paradise - The Amazing Jambi. Seluruh potensi wisata Provinsi Jambi baik alam maupun seni budaya ditampilkan di kegiatan itu.

Paket-paket wisata yang menarik di Jambi dalam kegiatan table top bakal banyak di tawarkan di acara tersebut. Selain itu, juga terdapat atraksi seni, musik khas Jambi dan tari-tarian dari Kabupaten Sarolangun.  

Jambi merupakan provinsi yang didominasi oleh ras Melayu, juga merupakan rumah bagi suku pedalaman Kubu Anak Dalam atau yang lebih dikenal dengan sebutan Orang Rimba. Masyarakat Jambi begitu heterogen meliputi banyak pendatang dari Minangkabau, Batak, Jawa, Sunda, China dan India.

Kabupaten Kerinci ialah salah satu kawasan yang patut dikunjungi apabila singgah di Jambi. Gunung Kerinci setinggi 3.805 m dpl dikelilingi Perkebunan Teh Kayu Aro yang indah, juga tujuan wisata alam lainnya seperti Danau Kerinci, Danau Kaco, Danau Gunung Tujuh, Air Terjun Telun Berasap, dan masih banyak lagi.

Sementara dari sisi kuliner, makanan khas Jambi mirip seperti kuliner yang terdapat di Sumatera Barat dan Sumatera Selatan. Jambi juga merupakan tempat terbaik untuk mencicipi nanas goreng, jagung bakar dan makanan khas daerah yang nikmat.

Jambi juga dikenal sebagi daerah di Pulau Sumatra yang memiliki banyak peninggalan sejarah berupa candi Hindu-Buddha. Baru-baru ini diketahui bahwa salah satu candi di Jambi, yaitu Candi Kedaton yang merupakan bagian dari kawasan percandian Muara Jambi dimana merupakan kompleks percandian terbesar se-Asia Tenggara.

Catatan sejarah China menyebutkan bahwa Jambi pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Melayu kuno yang menyebarkan pengaruhnya di sebagian besar Pulau Sumatra, bahkan sampai ke semenanjung Melayu. Pengaruh paling besar dari kerajaan ini adalah penggunaan bahasa Melayu di Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi bahkan hingga ke Malaysia.