Bisnis.com, JAKARTA – Bupati Kabupaten Probolinggo Puput Tantriana Sari menyebutkan masih ada banyak tempat untuk mengamati indahnya Gunung Bromo, meskipun masih mengalami erupsi.
Tantri mengatakan Karakteristik bromo memang sedikit berbeda dengan karakteristik gunung berapi di Indonesia. Pertama, karena bromo ini memiliki kaldera, sehingga cenderung tidak merusak dan tidak berbahaya jika dibandingkan dengan Merapi, Sinabung, dan beberapa gunung berapi lainnya.
Untuk mengamati pemandangan Gunung Bromo saat ini, atau bahkan melihat secara langsung erupsi yang terjadi pada gunung berapi tersebut dapat dilakukan di beberapa view point yang memiliki radius cukup aman lebih dari 2,5 Km dari bibir kawah yang merupakan batasan larangan yang dikeluarkan oleh Badan Vulkanologi.
Salah satunya melalui Seruni Point, spot yang baru dibuka oleh pemerintah setelah belajar dari erupsi-erupsi sebelumnya. Kawasan tersebut masuk ke dalam wilayah Kabupaten Probolinggo dan tidak masuk ke dalam kawasan TNBTS.
Menurut Tantri, Seruni Point memang lebih rendah dibandingkan Penanjakan Satu yang biasanya menjadi jujukan pertama para wisatawan. Tetapi dari segi view, dinilai tidak kalah cantik dan relatif sangat aman karena memiliki radius yang cukup jauh dari kawah Bromo.
“Sebetulnya jika wisatawan tidak membatalkan kunjungannya, masih sangat bisa menikmati indahnya gunung Bromo. Mereka hanya tidak bisa menikmati Lautan pasir, tidak bisa ke Pasir Berbisik, tidak bisa ke Penanjakan Satu,” kata Tantri.
Tantri mengatakan erupsi Bromo cenderung pelan tetapi bertahan lama. Terakhir, erupsi yang terjadi pada Desember 2010, berlangsung hingga delapan bulan. Aktifitas gunung Bromo baru normal kembali hingga Agustus 2011.