Bisnis.com, JAKARTA - Karung goni tampaknya telah memiliki tempat khusus dalam sejarah bangsa Indonesia. Sejak zaman dahulu, karung yang terbuat dari serat kasar berbagai kulit tanaman tersebut telah diberdayakan untuk menampung dagangan komoditas pangan, seperti ubi dan ketela.
Pada zaman penjajahan Jepang, material yang juga disebutburlapitu pernah menjadi penanda kekejaman tirani kolonial yang memaksa penduduk pribumi Indonesia melucuti pakaiannya dan menggantinya dengan karung goni.
Terlepas dari citranya yang kelam tersebut, karung goni pada era modern telah mengalami pergeseran fungsi di dunia fesyen. Material yang dulunya dianggap tidak berkelas dan murahan itu, ternyata mampu disulap menjadi aksesoris trendi yang bernilai seni.
Desain tasburlappun tidak lagi terbatas pada potongan persegia latas kanvas yang disablon dengan berbagai corak dan desain bernuansa retro. Saat ini, desain tas goni sudah lebih variatif dan dapat dipadukan dengan teknik lain seperti sulam pita, tristik, bordir, dan rajut.
Banyak perajin lokal yang sudah mampu berkreasi dengan model-model tas goni yang lebih kekinian, tapi tetap diperkaya dengan sentuhanvintageagar pemakainya tetap dapat tampil elegan di berbagai acara.
Banyak perusahaan yang juga mulai tertarik memasarkan tasburlapmodern buatan perajin Indonesia. Salah satunya adalah PT Hanjaya Mandala (HM) Sampoerna Tbk., melalui programShop Table Top: The Beauty of Burlapdi House of Sampoerna (HoS).
Setelah sukses dengan [program] Back to Burlap tahun lalu, HoS kembali memperkenalkan UMKM yang memberi perhatian khusus pada pelestarian lingungan melalui produk-produknya, jelas Marketing Executive HoS Diyah Dwi Kurniasari.
Menurutnya, umpan balik dan apresiasi pengunjung museum tembakau yang terletak di Surabaya itu terhadap produk ramah lingkungan membuat HoS semakin bersemangat menawarkan kerajinan-kerajinan burlap asli buatan dalam negeri.
Beberapa perajin lokal karung goni yang telah mampu menghasilkan aksesori yang indah dan inovasi bernilai tinggi a.l. Poelenk Production, Ficks Collection, dan Rosa Craft. Produk mereka pun bervariasi mulai dari tas, sepatu, sandal, dan sebagainya.
Khusus untuk tas dari karung goni, model-model yang ditawarkan cukup stylish, mulai dari tas jinjing (tote bag), tas tangan (hand bag), hingga tas genggam (clutch bag). Kesan burlap yang kumal pun sirna dengan sentuhan aksen bordir serta sulam pita nan elegan.
Motif yang paling digemari untuk tasburlapadalah nuansa vintageala dekade 1960-1970an. Desain floral atau bunga-bunga dengan palet warna cerah yang kontras dengan bahan dasar goni adalah yang paling populer. Ada juga corak geometri, pepohonan, dan burung.
Bagi Anda yang ingin mencoba bergayavintageboho dengan kesan etnik, tas berbahhan goni ini dapat menjadi alternatif untuk penegas penampilan. Warna dasarnya yang putih kecoklatan relatif cocok dipadukan dengan warna apapun.
Untuk menghindari kesan terlalu ramai atau terlalu padat detail, Anda dapat memadukan tas burlap motif tersebut dengan pakaian yang lebih polos. Perpaduan dengan busana serba hitam akan semakin mempertegas keindahan tasburlapdengan motif penuh warna.
Agar tas karung goni lebih awet, ada beberapa teknik perawatan yang dapat diaplikasikan.Pertama, karena goni biasanya memiliki aroma khas yang cukup kuat, sering-seringlah menjemur burlap Anda di bawah sinar Matahari.
Terik mentari akan meredam aroma khas pada goni. Jangan biarkan material goni setengah basah atau lembab. Teknik lainnya adalah dengan membubuhkan sediki tbaking soda pada kain goni untuk menyerap bau-bauan yang tidak diinginkan.
Kedua, jika terdapat noda pada tasburlap, bersihkan dengan spons lembab pada suhu ruangan dengan sedikit sentuhan sabun. Tekan-tekan spons dengan air bersih dan keringkan permukaan yang basah dengan handuk kering. Jangan gunakan mesin cuci karena dapat merusak serat goni.
Ketiga, karena sifat goni yang mudah lembab, jagalah agar tas burlap Anda tetap kering untuk menghindari jamur.
Keempat, rajin-rajinlah membersihkan permukaan goni dari debu dengan menggunakan vacuum cleaner.