Molekul
Situs glikosilasi yang pada virus Zika berbeda dari flavivirus yang lain menjorok dari permukaan virus. Molekul karbohidrat yang terdiri atas beragam gula menempel pada permukaan protein viral pada situs ini.
Virus itu seperti ancaman orang asing yang memikat korban yang tak menaruh curiga dengan menawarkan permen manis.
Sel manusia dengan senang hati menjangkaunya, kemudian tertangkap oleh virus, yang sekali menempel bisa mulai menginfeksi sel itu.
Rossmann menjelaskan, situs glikosilasi dan residu sekitar virus Zika mungkin juga terlibat dalam perlekatan ke sel-sel manusia, dan perbedaan dalam asam amino di antara fravivirus yang berbeda bisa menandai adanya perbedaan dalam jenis molekul tempat virus bisa menempel dan sel-sel manusia berbeda yang bisa diinfeksi.
"Jika fungsi situs ini seperti yang ada pada dengue dan terlibat dalam perlekatan ke sel-sel manusia, ini bisa jadi titik bagus untuk menyasar senyawa antivirus," katanya seperti dilansir laman Purdue University.
"Jika dalam kasus ini, mungkin satu inhibitor bisa dirancang untuk memblokir fungsi ini dan mencegah virus menempel dan menginfeksi sel-sel manusia," kata Rossmann, yang bersama Kuhn sudah lebih dari 14 tahun mempelajari flavivirus, keluarga virus Zika.