Pementasan ini juga didukung oleh orang-orang yang berdedikasi di bidangnya. /Bisnis.com
Show

Pentas Teater "Bunga Penutup Abad", Tiket Ludes Terjual

Azizah Nur Alfi
Rabu, 20 Juli 2016 - 17:30
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pementasan teater Bunga Penutup Abad menarik perhatian masyarakat. Ini ditunjukkan dengan tiket pertunjukkan telah habis terjual untuk pementasan pada 25 dan 26 Agustus 2016 di Gedung Kesenian Jakarta.

"Kami membuka penjualan tiket sejak Rabu (13/7/2016) dan dengan senang hati kami menyampaikan bahwa tiket pementasan pada 25 dan 26 Agustus telah habis terjual di semua kelas," tutur aktris sekaligus produser teater Bunga Penutup Abad, Happy Salma, melalui keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (20/7/2016).

Pementasan teater Bunga Penutup Abad diadaptasi dari novel Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa, yang termasuk dalam seri novel Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer.

Pementasan ini merupakan persembahan dalam mengenang 10 tahun meninggalnya Pramoedya. Pementasan tersebut menampilkan aktor terbaik Indonesia yaitu Happy Salma sebagai Nyai Ontosoroh, Reza Rahadian sebagai Minke, Lukman Sardi sebagai Jean Marais dan Chelsea Islan sebagai Annelies, serta memperkenalkan aktor baru berbakat, Sabia Arifin sebagai May Marais.

Bunga Penutup Abad berkisah mengenai kehidupan Nyai Ontosoroh dan Minke setelah kepergian Annelies ke Belanda. Nyai Ontosoroh yang khawatir mengenai keberadaan Annelies, mengutus seorang pegawainya untuk menemani kemana pun Annelies pergi, bernama Robert Jan Dapperste atau Panji Darman.

Kehidupan Annelies sejak berangkat dari pelabuhan Surabaya dikabarkan oleh Panji Darman melalui surat-suratnya yang dikirimkan pada Minke dan Nyai Ontosoroh.

Surat-surat itu bercap pos dari berbagai kota tempat singgahnya kapal yang ditumpangi Annelies dan Panji Darman. Minke selalu membacakan surat-surat itu pada Nyai Ontosoroh.

Surat demi surat membuka sebuah pintu nostalgia antara mereka bertiga, seperti ketika pertama kali Minke berkenalan dengan Annelies dan Nyai Ontosoroh, bagaimana Nyai Ontosoroh digugat oleh anak tirinya sampai akhirnya Annelies harus dibawa pergi ke Belanda berdasarkan keputusan pengadilan putih Hindia Belanda.

Cerita berakhir beberapa saat ketika Minke mendapatkan kabar bahwa Annelies meninggal di Belanda. Minke yang dilanda kesedihan kemudian meminta ijin pada Nyai Ontosoroh untuk pergi ke Batavia melanjutkan sekolah menjadi dokter.

Ke Batavia, Minke membawa serta lukisan potret Annelies yang dilukis oleh sahabatnya Jean Marais. Minke memberi nama lukisan itu, Bunga Penutup Abad.

Pementasan ini juga didukung oleh orang-orang yang berdedikasi di bidangnya yaitu Ayu Dyah Pasha, Happy Salma, Melyana Tjahyadikarta dan Musa Widyatmodjo sebagai Produser Eksekutif, Wawan Sofwan sebagai sutradara (sebelumnya telah menyutradari berbagai pementasan teater seperti Mereka Memanggilku Nyai Ontosoroh, Monolog Inggit, Rumah Boneka dan Subversif), Iskandar Loedin (pimpinan Artistik), Allan Sebastian (penata panggung), Deden Jalaludin Bulqini (penata multimedia), Ricky Lionardi (penata musik), Deden Siswanto (penata kostum) Ritchie Ned Hansel (desainer grafis) dan Tompi (fotografer).

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro