Teater bunga penutup Abad/Atiqa Hanum
Show

Tiga Bulan Latihan, Bunga Penutup Abad Siap Pukau Penonton Malam Ini

Atiqa Hanum
Kamis, 25 Agustus 2016 - 18:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Malam ini, pementasan teater “Bunga Penutup Abad” akan dilaksanakan di Gedung Kesenian Jakarta. Teater tersebut merupakan kisah yang diadaptasi dari novel Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa yang termasuk dalam seri novel Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer pukul 20.00 WIB.

Saat gladi bersih, Reza Rahardian (Minke) mengungkapkan dirinya tidak menganggap ini adalah gladi bersih melainkan pertunjukkan aslinya. Setelah tiga bulan berlatih, dia mengatakan kesulitan yang terbesar dialami pemain teater adalah menghafal naskah.

“Menghafal adalah yang paling sulit dilakukan. Saya sudah lama sekali tidak naik ke atas panggung berbeda dengan teteh (Happy Salma),” paparnya, Kamis (25/8/2016).

Happy Salma dari Titimangsa Foundation mengungkapkan seluruh tim sepakat bahwa ini adalah pertunjukkan asli pertamanya yang ditujukan untuk undangan dan para wartawan.

“Namun, masih ada beberapa yang kami perbaiki untuk pertunjukkan mala mini. Karena saat diatas panggung ada beberapa hal yang perlu dibicarakan lagi untuk pertunjukkan malam ini,” bebernya.

Tidak hanya itu, lanjut perempuan yang juga sebagai produser ini mengungkapkan adanya kesulitan saat menulis naskah karena harus mencari benang merah dari beberapa novel Pramoedya Ananta Toer.

Seperti yang diketahui, ini merupakan pementasan persembahan mengenang 10 tahun meninggalnya Pramoedya dengan menampilkan aktor terbaik Indonesia yaitu Happy Salma (Nyai Ontosoroh), Reza Rahadian (Minke), Lukman Sardi (Jean Marais) dan Chelsea Islan (Annelies) serta memperkenalkan pemain cilik berbakat, Sabia Arifin (May Marais).

Pementasan ini disutradari Wawan Sofwan yang sebelumnya telah menyutradari berbagai pementasan teater seperti Mereka Memanggilku Nyai Ontosoroh, Monolog Inggit, Musikal Sangkuriang, Rumah Boneka dan Subversif.

Sutradara pementasan Bunga Penutup Abad Wawan Sofwan menyatakan dalam mengangkat novel karya sastrawan besar Indonesia ke atas panggung memiliki tantangan tersendiri dan dengan berbagai pertimbangan akhirnya dicoba untuk mengadaptasi Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa sehingga menjadi satu naskah yang utuh.

“Saya juga mengapresiasi para pemain yang berkomitmen untuk latihan intensif sehingga bisa menampilkan kemampuan maksimal mereka di atas panggung,” tutupnya.

Penulis : Atiqa Hanum
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro