Bisnis.com, JAKARTA-- Roti tak hanya jadi teman sarapan saja, bahkan beberapa orang menjadikannya makanan wajib setiap harinya. Sehingga dalam mengonsumsi roti juga perlu selektif, termasuk bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatannya.
Berawal dari rasa suka dengan roti khas Eropa, akhirnya menginspirasi seorang Amy Pangestu mengembangkan sebuah usaha Rustic Artisanal Bread bernama MamMiko’s BreadLab. Bukan sembarang toko roti, sejak lima tahun lalu, awal Amy menggeluti usaha ini hingga sekarang, roti buatannya semua handmade atau buatan tangan sendiri tanpa bantuan mesin dan tanpa bantuan asisten. Mulai dari pembuatan ragi, pengolahan bahan hingga pemasarannya.
Semua memang berawal dari passion, kecintaan Amy terhadap roti membuat roti buatannya sangat selektif mulai dari bahan-bahan yang digunakan, hingga tata cara pembuatannya. Jika roti pada umumnya menggunakan ragi yang dijual, dia justru membuat ragi dengan tangannya sendiri. Ragi yang dibuat berasal dari madre (biang roti) yang dibuatnya sendiri. Sehingga roti buatannya harus menghabiskan waktu hingga tiga hari hingga roti siap konsumsi. Pembuatan ragi memang tak sulit tapi butuh kesabaran. “Soalnya raginya bikin sendiri, jadi sangat butuh waktu,” jelasnya
Tak hanya menggunakan bahan alami, roti MaMiko ini dibuat bebas telur dan protein hewani lainnya, atau biasa disebut vegan. Sehingga roti ini dijamin sehat dan memiliki banyak manfaat untuk tubuh kita terutama bagi kecantikan kulit, menjaga berat badan juga kolsterol. Roti tanpa gula pun juga tersedia di MaMiko ini, sangat cocok bagi penikmat yang sedang diet gula.
Selain roti, MaMiko juga menyediakan kue kering yang Untuk varian rasa yang bisa menjadi pilihan, diantaranya light apple pie yang bebas margarine, juga varian kue kering yang kaya sayuran seperti light spinach & mushroom quiche dan aneka rasa lainnya yang juga dijamin menyehatkan.
Untuk roti, ada berbagai jenis pilihan diantaranya roti bebas gula, bebas telur dan susu. Yaitu turmeric & black sesame, herbs & cheese, red chili & cheese, black olives, carrot & pumpkin seeds, dark choc chunk seed fest dan raisins & cranberries. Semua varian rasa ini juga dibuat dengan ragi buatan sendiri.
Biasanya dalam seminggu maksimal membuat hampir sepuluh kilogram. Karena roti ini dibuat sendiri, untuk urusan konsumen juga belum memiliki jumlah yang besar, diakui perempuan 37 tahun ini juga selektif dalam memilih konsumen. “Hanya kepada mereka yang mengapresiasi slow bread,” lanjutnya.
Amy lebih suka menyebut MaMiko adalah roti sains, seperti namanya yang diberi kata Breadlab. Juga selalu mengutamakan kontrol kualitas dibanding kuantitas produksi. “Kaitannya dengan sains adalah bagaimana terus mendapat hasil yang konsisten dengan iklim Indonesia,” katanya.
Selain handmade, roti ini juga homemade, dibuat di rumah sendiri. Sehingga untuk bisa menikmatinya harus dipesan khusus dan diantar menggunakan transportasi online.