Konser D'essential of Groove. /instagram
Musik

Peluang Bisnis Konser Masih Terbuka Lebar

Ramdha Mawaddha
Senin, 26 Desember 2016 - 21:05
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Kesempatan menjadi promotor konser musik di Tanah Air tampaknya kian terbuka lebar. Tingginya animo masyarakat untuk menonton konser menjadi alasan pemulang usaha ini tak pernah mati. Baik konser yang menampilkan artis lokal maupun kelas internasional.

Fanatisme masyarakat terhadap musik dan terhadap penyanyi tertentu membuat peluang bisnis promotor sangat menjanjikan. Peluang besar ini membuat para promotor berlomba-lomba membuka usaha baru di bisnis pertunjukan. Salah satunya Rajawali Indonesia Communication yang berdiri sejak 2009.

Menurut CEO Rajawali Indonesia Communication Anas Syahrul Alimi, sukses bergantung pada konsep acara yang diusung menarik atau tidak, bisa menghibur penonton.“Masyarakat kita kan lagi butuh hiburan sekarang, bunyi klakson mobil saja sudah terhibur,” ungkapnya diselingi gelak tawa.

Meski kondisi perekonomian lesu, pada kenyatannya konser-konser tak pernah lesu. Menurutnya, prospek bisnis yang digelutinya masih memiliki peluang sangat bagus.

Akan tetapi banyak hal yang harus diperhatikan sebelum membuat konser. Salah satunya memiliki misi jelas. “Kalau saya konsentrasinya di daerah, pengin bikin event di daerah jadi semua harus diketahui, daya belinya, pendapatan per kapitanya berapa. Jadi itu menentukan harga tiket yang bisa kita  jual,” jelasnya.  

Selain itu harus ada konsep unik yang bisa membuat orang tertarik untuk datang. Menurutnya, banyak yang membuat konser tapi asal-asalan.

Tips Bagi Pemula

Terjun ke bisnis promotor, menurut Anas, harus memiliki keberanian dan modal. Keberanian ini diperlukan mengingat besarnya risiko yang harus ditanggung jika konser tidak sukses. Modal biasanya menjadi syarat utama karena pemula belum memiliki pengalaman sehingga vendeor harus bayar di depan dan harus lunas.

Satu hal lagi yaitu tidak mengandalkan keuntungan dari penjualan tiket, tetapi dari sponsor yang banyak. Jika hanya mengandalkan tiket, kalau tidak laku maka risikonya bisa sangat fatal bahkan batal konser.

Menurut Anas, meski dari sisi finansial harus berkorban, tetapi dalam segi acara harus tetap baik. Tujuannya hanya satu, agar sponsor masih tetap percaya pada konser-konser selanjutnya.

Penulis : Ramdha Mawaddha
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro