Bisnis.com JAKARTA -- World Health Organization mengemukakan bahwa antibiotik baru harus segera dikembangkan mengingat bermunculannya bakteri yang resisten terhadap patogen mematikan.
Bakteri ini telah berkembang dari serangga yang mematikan dan resisten terhadap antibiotik. Serangga ini telah memiliki kemampuan untuk mencari cara baru untuk bertahan hidup dan juga mampu meneruskan materi genetik yang membuat bakteri lain menjadi resisten terhadap obat.
Asisten Direktur bidang Sistem Kesehatan dan Inovasi WHO Marie-Paule Kieny, mengatakan pihaknya menyerahkan kepada pemerintah jika ingin menentukan kebijakan untuk menarik investasi pada penelitian dan pengembangan (litbang) agar obat baru juga segera ditemukan.
"Ketika resistensi terhadap antibiotik ini mencapai tingkat yang sudah mengkhawatirkan, perencanaan ternyata tidak berjalan. Kalau kita menyerahkan kepada pasar, antibiotik baru yang kita butuhkan tidak akan bisa segera dikembangkan,"ujarnya, seperti dikutip Reuters, Selasa (28/2/2017).
Bakteri yang dalam beberapa tahun terakhir telah terbukti resisten terhadap obat, Staphylococcus aureus (MRSA) atau Clostridium difficile, telah menjadi ancaman kesehatan di dunia. Infeksi seperti tuberculosis dan gonore atau kencing nanah sudah tidak dapat disembuhkan.