Bisnis.com, JAKARTA-Di bulan September 2016 lalu, Garin Nugroho bersama Galeri Indonesia Kaya membuat suatu gagasan untuk mengembangkan program yang membahas seni pertunjukan yang diberi judul ‘Ruang Kreatif: Seni Pertunjukan Indonesia bersama Garin Nugroho’.
Sebanyak 10 pemenang dari 25 peserta yang berhasil mengikuti workshop, akan tampil perdana di Auditorium Galeri Indonesia Kaya pada setiap akhir pekan di bulan Maret 2017 sampai dengan 2 April 2017.
“Lebih dari setahun ini, Galeri Indonesia Kaya mengadakan sebuah program yang diberi nama Ruang Kreatif dengan tema yang beragam dan bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda dan penikmat seni, sehingga tidak hanya menikmati pertunjukan tetapi juga dapat mengetahui proses awal dalam sebuah seni pertunjukan. Bersama Garin Nugroho, kami ingin terus mendukung komunitas seni sekaligus menumbuhkan bakat-bakat baru kreator seni dan generasi muda dalam seni pertunjukan Indonesia, salah satunya melalui Ruang Kreatif Seni Pertunjukan Indonesia bersama Garin Nugroho,” tutur Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.
Program yang berjalan kurang lebih selama dua bulan sejak bulan Agustus 2016 ini, ditujukan bagi kreator muda yang tergabung dalam komunitas seni dan memiliki gagasan pementasan yang dituangkan dalam ‘Proposal Art Project. Dimulai dari pengiriman proposal yang berisi gagasan pementasan dari masing-masing kelompok seni dan kemudian 25 peserta terseleksi yang diwakili oleh pimpinan produksi/ketua komunitas mengikuti workshop di Galeri Indonesia Kaya selama tiga hari.
Di akhir sesi workshop ini masing-masing kelompok kembali mempresentasikan karya mereka kepada para panelis dan akhirnya dipilih 10 kelompok yang akan menampilkan karyanya di Galeri Indonesia Kaya pada bulan Maret 2017 ini. Dalam proses persiapannya, sepuluh kelompok seni terpilih didampingi oleh tiga orang mentor yaitu,Yudi Ahmad Tajuddin, Eko Supriyanto dan Garin Nugroho.
Selama tiga hari, para peserta mendapatkan pemahaman dari instruktur dan seniman profesional seperti Eko Supriyanto dengan tema workshop ‘Creative Process & Idea Development (How to Develop a New Work)’, Garin Nugroho melalui ‘Membuka Wawasan: Konteks Global, Membangun Knowledge dan Kerja Sama yang Mendukung Proyek Seni’, Ria Papermoon dalam ‘Strategi Promosi dan Pengelolaan Penonton’, Jala Adolphus & Keni Soeriatmadja dengan tema ‘Writing the Proposal’, Butet Kertaredjasa dalam ‘Manajemen Kreatif dan Manajemen Produksi’, Ratna Riantiarno dengan ‘Strategi Membangun Hubungan Dalam Komunitas: Dinamika Kelompok & Regenerasi’, Yudi Ahmad Tajudin melalui ‘Artist and Experiences, Tips and Advice, Menjaga Relevansi Karya & Produktivitas (dalam konteks Teater)’, dan Maudy Koesnaedi bersama Garin Nugroho melalui tema ‘Producing Art Performance: Management and Funding’.
Proses penjurian dilakukan oleh Renitasari Adrian, Garin Nugroho yang melihat dari kacamata sutradara, sponsor, dan konsep pengkaryaan, Jala Adolphus yang melihat dari sisi produser internasional. Ketiga juri ini, menilai seluruh aspek yang dimiliki oleh kreator muda melalui presentasi yang ditampilkan di hadapan juri. Setelah mengikuti workshop, mereka diharapkan mampu mempresentasikan dan mengkomunikasikan karya mereka dengan baik.
Selain itu, program ini juga ingin menekankan 2 bagaimana peserta mampu mempresentasikan rencana kerja dan konsep karya kreatifnya kepada pihakpihak lain supaya lebih tertarik dan turut mendukung. Stand Go Go oleh Otniel Dance Community Pada hari ini, salah satu pemenang ruang kreatif seni pertunjukan Indonesia bersama Garin Nugroho, yaitu ‘Otniel Dance Community’ yang merupakan komunitas seni asal Solo, membawakan sebuah tarian yang berjudul ‘Stand Go Go’.
Terinspirasi dari kesenian Lengger Banyumas dan berawal dari istilah nglenggeri yang berarti gerakan khas geleng-geleng. Para penari Lengger mampu membuat penonton kagum dan terhibur dengan kesederhanaannya, hingga muncul kalimat geleng-geleng gawe geger. Kesederhanaan yang disuguhkan melalui gelengan kepala, gerakan pundak dan pinggul itulah yang ditampilkan oleh para penari Otniel Dance Community ini.
Selama kurang lebih satu jam, interpretasi yang disuguhkan melalui karya Stand Go Go, tetap membawa serta ciri khas dan estetika Lengger, dengan kemasan menarik yang diperuntukkan bagi semua kalangan.
“Seni pertunjukan terus tumbuh dan berkembang di Indonesia, namun hal ini tidak dibarengi dengan tumbuhnya regenerasi kreator muda yang mampu terus konsisten berkarya sekaligus membangun komunitas seni di lingkungannya. Berangkat dari hal tersebut, kami mengadakan ruang kreatif dengan harapan agar komunitas seniman muda Indonesia mampu bersaing dengan seniman-seniman yang ada di dalam maupun luar negeri.
Hal ini tentunya tidak lepas dari kreativitas dan kemampuan mengembangkan gagasan kreatif menjadi sebuah proyek kolaboratif dengan mitra-mitra strategis,” jelas Garin Nugroho, Sineas dan Budayawan Nasional. Program Ruang Kreatif Seni Pertunjukan Indonesia direncanakan akan menjadi program tahunan dari Galeri Indonesia Kaya.
Dibantu oleh para seniman-seniman kenamaan Indonesia, diharapkan program ini dapat melatih generasi muda Indonesia khususnya di bidang manajemen seni pertunjukan. Berikut adalah jadwal pertunjukan Pentas Ruang Kreatif:
No Hari/Tanggal Jam Judul Acara Kelompok Seni
1 Sabtu / 4 Maret 2017 15.00 Stand Go Go Otniel Dance Community
2 Minggu / 5 Maret 2017 15.00 GEBUG LIGHT- BALA SAMAR Komunitas Seni Dewari Swari & SEKAR (Seniman Karangasem)
3 Sabtu / 11 Maret 2017 15.00 Lukah Gilo Mila Art Dance
4 Minggu / 12 Maret 2017 15.00 Tri Mbak Kentir REGENERATION THEATRE D
5 Sabtu / 18 Maret 2017 15.00 PAT(h)TERN Kawung Art.Culture.Wisdom
6 Minggu / 19 Maret 2017 15.00 RHYTHM OF SAMAN Gaya Gayo
7 Sabtu / 25 Maret 2017 15.00 Roro Sendari Semarang Magic Community
8 Minggu / 26 Maret 2017 15.00 Film Live Music Scoring Sebelum Tidur Logika Rasa
9 Sabtu / 1 April 2017 15.00 KUKUSAN PAON KitaPoleng
10 Minggu / 2 April 2017 15.00 RENDEZVOUS Solo Dance Studio