Bisnis.com, JAKARTA-- "Synergy Way of Disruption", buku pertama karya Direktur Telkom Sigma Achmad Sugiarto berisi tentang cara sebuah produk dapat menjadi disruptif dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan, termasuk pemanfaatan teknologi digital.
"Untuk mencapai tingkatan disruptif, sebuah produk harus memanfaatkan teknologi digital, baik dalam aspek customer, data, maupun platform sebagai value drivers," ujarnya dalam acara peluncuran buku "Synergy Way of Disruption" di Gramedia Pondok Indah Mall 1, Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Anto -nama panggilan penulis- menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi digital tersebut harus mampu menjawab kebutuhan pelanggan dengan pengalaman yang baik, mampu mengelola, mengolah, sekaligus menganalisis data menjadi informasi yang bermanfaat, serta mampu memfasilitasi seluruh stakeholder untuk saling berinteraksi dan berkolaborasi.
Anto juga menerangkan secara tegas tentang definisi sesungguhnya daripada disruptif.
“Sebuah produk dapat dikatakan disruptif ketika kualitasnya jauh lebih tinggi dan harganya jauh lebih rendah dibandingkan dengan kompetitor sehingga mayoritas segmen pelanggan hampir pasti memilih produk tersebut dibandingkan kompetitor,” tuturnya.
Buku Synergy Way of Disruption yang terdiri dari enam bab ini disusun berdasarkan pengalaman penulis saat bersinergi sebagai mediator, advisor, dan driver, baik cross-customer facing unit (CFU) Telkom Group dan lintas BUMN.
"Keenam bab dalam buku ini saya susun berdasarkan kajian literatur yang intensif dan pengalaman selama menjabat sebagai Senior Vice President Synergy and Portfolio Telkom. Pembelajaran dari berbagai pengalaman tersebut yang membuat saya dapat mengembangkan model Synergy Way of Disruption,” jelasnya.
Anto menambahkan bahwa buku ini juga melibatkan Michael E. Raynor, Doktor Harvard Business School yang juga seorang penulis buku-buku bisnis terkenal sekaligus salah satu pencetus istilah "disruption".