Bisnis.com, JAKARTA - Musim penghujan mulai terjadi di sebagian wilayah Indonesia. Beberapa langkah semestinya harus dilakukan untuk menghadapi pergantian musim tersebut.
Founder Center for Healthcare Reform and Policy Study (Chapters) dr. Luthfi Mardiansyah mengatakan berbagai penyakit musiman biasanya selalu menghantui masyarakat jika tidak diantisipasi dengan baik.
Perubahan cuaca dari panas ke musim hujan berakibat pada munculnya penyakit seperti pilek, infeksi saluran pernafasan, diare dan batuk. Penyakit tersebut kerap terjadi karena kurangnya daya tahan tubuh.
"Selama musim hujan, daya tahan tubuh harus ditingkatkan, banyak minum minuman hangat, cukup makan. Selain itu juga harus konsumsi multivitamin cukup, susu mineral," katanya kepada Bisnis, Rabu (24/10/2018).
Selama musim hujan, menurutnya masyarakat harus menjaga kebersihan ekstra. Seperti memastikan untuk menggunakan air bersih baik sebagai kebutuhan konsumsi maupun mandi.
Selain itu mengoptimalkan kebersihan diyakini akan menghambat penyebaran virus maupun bakteri.
Menurutnya, kelompok usia lanjut lebih rentan terserang penyakit selama musim hujan seperti pilek atau gangguan saluran pernafasan. Hal ini karena daya tahan tubuh di usia lanjut mulai menurun dibanding kelompok usia muda.
"Biasanya sebelum musim hujan, kondisi kotor terdapat di saluran air dan tempat lainnya. Sehingga saat mulai musim hujan, bakteri dan virus itu terhirup oleh manusia," katanya.