Bisnis.com, JAKARTA – Kepergian penyanyi sekaligus pencipta lagu Campursari, Didi Kempot masih menimbulkan duka sekaligus penghormatan dari berbagai pihak. Didi meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, pada Selasa (5/5/2020) pukul 07.30 WIB.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam obrolannya via instagram bersama Bisnis Indonesia, mengusulkan untuk membuat patung Didi Kempot. Nantinya, patung tersebut akan ditaruh di Stasiun Balapan, Solo, persis seperti judul lagunya Didi yang kini menjadi kenangan.
Uniknya, pembuatan patung memorabilia tersebut diusulkan melalui dana patungan melalui gerakan massa.
“Mas Didi berjuang ikut ngumpulin donasi untuk melawan corona melalui konser sampai dapat Rp7,6 miliar. Saya akan buat gerakan massa, yuk bukin patung Didi Kempot, ditaruh di Stasiun Balapan. Sobat Ambyar ayo!” ajaknya merujuk fans Didi, yang kerap disebut Sobat Ambyar , Senin (11/5/2020).
Menurut Ganjar, syaratnya mudah untuk menjadi relawan pembuatan patung. Siapa yang mau untuk desain, siapa yang mau ikut menyumbang. Kalau bisa, dalam 1 minggu ini akan dibuat realisasi rencana tersebut.
Orang nomor satu di Jawa Tengah ini pun berpesan, sumbangan pembuatan patung memorabilia Didi Kempot tidak perlu banyak-banyak. Kalaupun dana yang didapatkan berlebih, maka akan disalurkan kepada seniman, MC, soundman, dan pekerja seni lainnya yang saat Covid-19 melanda tidak bisa manggung.
“Jangan-jangan turah-turah uang sumbangannya. Kalau misal turah, sumbangkan ke seniman, MC, soundman, pekerja seni yang tidak bisa manggung,” imbuhnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengantarkan alhamrhum Didi Kempot ke perisitirahatan terakhir. Istimewa.
Belum lama ini, Ganjar menyampaikan Didi Kempot merupakan sosok musisi yang luar biasa. Ganjar yang mengenal Didi Kempot cukup lama mengatakan, ia adalah seniman yang sangat merakyat dan seniman yang sangat mengerti bagaimana berkreasi.
"Beliau bisa memahami pendengar, bagaimana membuat musik campursari diterima di dunia yang cukup modern ini. Musik yang dulu banyak orang bicara itu katrok, itu musik tradisional, ternyata bisa dibuat sebagai musik yang sangat populer dan digemari semua kalangan," terangnya.
Bahkan, Didi Kempot mampu menembus batasan-batasan dan kelompok-kelompok pecinta musik. Jika biasanya orang pilah-pilih jenis musik sesuai tingkat pendidikan dan lainnya, batasan itu bisa ditembus Didi Kempot.
"Dalam bermusik, biasanya orang mengatakan, saya berpendidikan tinggi, tidak suka musik seperti ini. Batasan-batasan itu semua disasak habis oleh Didi Kempot. Beliau sangat fenomenal dan menurut saya beliau adalah maestro yang mampu membawa musik tradisional bisa digemari di seluruh dunia," terangnya.
Ganjar mengatakan banyak sekali kenangan bersama Didi Kempot. Setiap Ramadan saat mudik bersama, biasanya Didi Kempot sering menghibur para pemudik sebelum pulang kampung.
Dia juga masih ingat betul saat acara kebangsaan yang digelar TNI/Polri di Lapangan Pancasila Simpanglima Semarang. Saat itu, Ganjar ambyar bareng bersama Didi Kempot dan ribuan Sobat Ambyar lainnya.
"Itu seru sekali dan sangat menghibur. Semua Sobat Ambyar bersuka cita tidak memandang suku, ras, agama. Ada adik-adik dari Papua ikut nyanyi dan berjoget bersama, itu sangat bagus," ujarnya.
Terakhir ketemu lanjut dia, saat Didi Kempot hendak mengadakan konser amal dari rumah di salah satu televisi nasional, belum lama ini. Saat itu, Ganjar diundang menjadi salah satu tamu kejutan yang membuat Didi Kempot kaget.
"Saya juga pernah nonton wayang bersama pak Jokowi dan bintang tamunya Didi Kempot. Waktu itu pak Jokowi sampai terpingkal-pingkal ketawa. Kami ngobrol bertiga bareng, dan saat ada permintaan Didi Kempot nyanyi lagu Bojo Galak, dia nggak berani takut sama pak Jokowi," kenangnya.