Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Bahama sekali lagi melarang pelancong asal Amerika Serikat mengunjungi negara yang terkenal akan keindahan pantainya lautnya itu karena lonjakan kasus Covid-19 di Amerika Serikat.
Langkah ini dilakukan setelah negara di Karibia itu mulai membuka diri untuk pariwisata mulai 15 Juni 2020 yang ditandai denganberlabuhnya kapal pesiar dan pesawat pribadi, yang diikuti oleh mendaratnya maskapai komersial pada 1 Juli.
Di bawah aturan baru yang mulai diberlakukan Pemerintah Karibia pada 22 Juli, penerbangan komersial dan kapal pesiar dari Kanada, Inggris, dan Uni Eropa masih diperbolehkan masuk ke Bahama.
"Meskipun ada negara yang terus memperlihatkan progres, progres seperti itu dapat dibalikkan karena apa yang terjadi di negara-negara tetangga dan lainnya," Perdana Menteri Hubert Minnis dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari www.travelandleisure.com, Senin (20/7/2020).
Dia menambahkan, “Seperti negara-negara lain yang merespons dengan baik pada awal pandemi, Bahama bekerja melalui tindakan penyeimbangan yang sama. Kami berusaha untuk membuat penduduk Bahama kembali bekerja dan mempromosikan kegiatan ekonomi, sembari juga membatasi penyebaran virus.” Selain penerbangan masuk, Minnis mengatakan bahwa Bahamasair akan menghentikan penerbangan keluar Amerika Serikat." Namun, penerbangan internasional swasta dan kapal pesiar dari AS akan diizinkan, tetapi semua pengunjung akan diminta untuk menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif yang diambil selambat-lambatnya 10 hari sebelum bepergian.
Secara keseluruhan, Bahama telah melaporkan 153 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi. Minnis mencatat bahwa 49 di antaranya terdeteksi sejak perbatasan dibuka kembali pada 1 Juli.
Minnis mengatakan bahwa jika kasus di negara itu meningkat, dia siap untuk menerapkan langkah-langkah yang lebih ketat.
Bahama adalah sebuah negara yang terdiri atas lebih kurang 700 pulau di kawasan Karibia. Florida, Amerika Serikat terletak di sebelah bara, dan Kuba berada di sebelah selatan Bahama.