Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan farmasi Amerika Serikat, Moderna, yang mengembangkan vaksin virus corona baru mengatakan bahwa kekebalan yang bisa diberikan oleh produk buatannya bisa bertahan setidaknya hingga satu tahun.
Dilansir dari New York Post, Selasa (12/1/2021) dalam konferensi J.P. Morgan Healthcare, perusahaan mengatakan yakin bahwa teknologi messenger RNA (mRNA) yang digunakannya cocok untuk menyebarkan vaksin berdasarkan varian baru corona yang muncul di beberapa negara.
Vaksin yang dikembangkan Moderna atau yang dikenal dengan sebuah mRNA-1273 menggunakan mRNA sintetis untuk meniru permukaan virus corona baru dan mengajari sistem kekebalan untuk mengenali dan menetralkannya.
Perusahaan tersebut mengatakan pada akhir tahun lalu bahwa mereka akan melakukan uji klinis guna memastikan aktivitas vaksin terhadap strain virus apa pun, yang sebelumnya menimbulkan kekhawatiran banyak pihak terkait munculnya mutasi baru di Inggris dan Afrika Selatan.
Chief Executive Officer Moderna Stephane Bancel mengatakan perusahaan mengharapkan dapat mengirim antara 600 juta dosis hingga 1 miliar dosis vaksinnya pada tahun ini.
Perusahaan juga memperkirakan penjualan terkait vaksin akan mencapai angka US$11,7 miliar, berdasarkan dengan perjanjian pembelian vaksin di muka yang ditandatangani dengan pemerintah beberapa negara.
“Tim merasa sangat nyaman dengan rekam jejak yang kami miliki sekarang ... bahwa kami berada di jalur yang tepat untuk memberikan setidaknya 600 juta dosis [pada tahun ini],” kata Bancel.