Tips Keuangan. /Bisnis.com
Relationship

Tips Investasi di 2022 agar Tidak Rugi

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 2 Januari 2022 - 17:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Di tahun baru, mungkin Anda berniat untuk memiliki investasi baru, tetapi masih bingung jenis apa yang bisa dipilih agar cuan.

Sebelum berinvestasi, ada beberapa hal yang harus Anda pikirkan, terutama instrumen investasi yang dipilih.

Jika Anda berpikir untuk memulai investasi di awal 2022 ini, berikut hal yang harus Anda perhatikan agar hasilnya memuaskan seperti dikutip dari cimb.co.id:

1. Pilih Platform Investasi Yang Tepat

Investasi ibaratnya seperti menanam pohon. Banyak browsing dan mencari tahu platform investasi yang tepat untuk pemula serta jangan sampai salah mengikuti cara berinvestasi, karena akan sangat merugikan Anda.

2. Tanamkan Mindset Yang Benar

Optimis, pantang menyerah dan tidak takut mengambil risiko. Tanamkan mindset tersebut sebelum memulai. Mindset adalah salah satu dari sekian banyak hal yang mempengaruhi kesuksesan seseorang selain kerja keras, pengalaman, skill, network dan sebagainya. Karena pada dasarnya mindset mempengaruhi kebiasaan dan tindakan setiap harinya. Kesuksesan seseorang dipengaruhi oleh mindset memiliki persentase 80% dan 20% adalah skill. 

3. Jangan Mengabaikan Inflasi

Cara berinvestasi ini yang patut untuk dihindari. Jika Anda mengabaikan inflasi dalam memilih sarana investasi jangka panjang, bisa jadi investasi Anda mengecil daya belinya. Menurut laporan dari Bank Indonesia, pada Agustus 2013, Indonesia mengalami inflasi sebesar 8.79% dan pada Juli 2013 8.61%. Artinya, jika Anda menanamkan uang di Bank BUMN Deposito yang memberikan bunga 5.46% untuk 1 tahun, atau bahkan di Bank Swasta non-devisa (yang terkenal dengan suku bunga yang tinggi) 7.21% untuk 1 tahun, Anda memiliki risiko inflasi yakni nilai tunai akan berkurang oleh inflasi.

4. Membagi Modal Yang Dimiliki

Salah satu hal yang harus Anda perhatikan agar cara berinvestasi pemula dapat terealisasi adalah dengan terlebih dahulu membagi modal yang dimiliki ke dalam beberapa aset atau yang biasa disebut dengan diversifikasi. Contoh yang umum adalah diversifikasi di emas, saham, properti, dan surat hutang. 

5. Pilihlah Investasi Yang Tepat

Cara berinvestasi yang satu ini memang harus menyesuaikan dengan tujuan dan kemampuan Anda secara finansial. Ada berbagai jenis investasi yang bisa ditemukan di pasar saham. Saham, obligasi, deposito, dan lainnya. Setiap jenisnya memiliki kelebihan dan keuntungannya masing-masing, dan tentunya dengan kisaran risiko yang juga berbeda. Urutan dari jenis yang risikonya dan imbalannya tertinggi adalah saham, reksa dana, obligasi, dan terakhir deposito. Untuk berinvestasi saham, kuatkan mental Anda dan pelajari lebih mendalam tentang seluk beluk berinvestasi saham secara komprehensif untuk mengetahui resikonya. Salah satu cara yang tepat agar Anda dapat mengetahui cara berinvestasi yang tepat adalah dengan mengikuti workshop tentang investasi atau berkonsultasi dengan para expert yang sudah berpengalaman.

6. Mulai Dengan Investasi Kecil Terlebih Dahulu

Demi menumbuhkan rasa percaya diri, mulai dengan modal sedikit demi sedikit adalah cara berinvestasi untuk pemula. Pilih investasi yang sudah terjamin dan memiliki performa yang baik selama lima hingga sepuluh tahun terakhir. Anda bisa konsultasi lebih lanjut kepada broker Anda. Untuk referensi, bacalah lebih banyak buku mengenai tips bermain saham untuk pemula atau mengikuti seminar serta perkembangan saham di internet.

7. Jangan Terlalu Berlebihan

Sebagian besar ketakutan terbesar setiap orang adalah kehilangan uang. Anda akan terbiasa dengan kondisi pasar seiring berjalannya waktu. Tetap tenang dalam menyikapi kondisi yang ada dan sebisa mungkin untuk tidak berhutang. Terlalu berlebihan dalam berinvestasi akan mempengaruhi mental dan psikologis khususnya untuk para pemula. Jangan gampang terkecoh dengan hal-hal atau rekomendasi cara berinvestasi yang belum tentu menurut Anda benar.

8. Jangan Terlalu Sering Memantau

Hal ini bisa Anda terapkan jika ingin berinvestasi yang aman dan bikin tenang. Kenapa? Karena, terlalu sering memonitor atau memantau perkembangan investasi justru mengakibatkan Anda khawatir dan menjadi takut dalam mengambil keputusan. Pada dasarnya, tujuan utama berinvestasi adalah untuk membangun kekayaan dalam jangka waktu yang panjang. Jadi, apa yang terjadi dengan performa investasi Anda sehari-harinya adalah hal yang kurang relevan. Maka dari itu pantaulah investasi Anda misalnya sebulan sekali. Jangan sampai karena terlalu berapi-api ingin belajar dan mengikuti cara berinvestasi yang ada, Anda malah merasa tidak aman dan tenang.

Sementara itu, Rico Yapotra bersama dan Christian Wirajaya selaku Co-Founders estudi.co.id melihat kurangnya literasi finansial masyarakat di Indonesia. Menurut OJK, Tingkat Literasi Keuangan di Indonesia pada tahun 2019 hanya 38,03%. Itulah alasan mereka mendirikan start up estudi.co.id untuk membangun Indonesia pintar dalam literasi keuangan dengan menyediakan platform edukasi digital secara gratis maupun berbayar untuk masyarakat Indonesia khususnya generasi  millenials.

 “Dengan meningkatkan literasi keuangan masyarkat, tentunya akan menurunkan tingkat risiko masyarakat dalam berinvestasi.” Ujarnya.

Rico Yapotra dan Christian Wirajaya memiliki visi untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia sampai tidak ada lagi masyarakat yang terjerumus ke dalam produk investasi ilegal. Mengikuti perkembangan zaman, estudi.co.id memberikan akses materi pembelajaran termasuk saham, cryptocurrencies, NFT, komoditas dan derivatif sampai ke cara membedakan antara pialang (broker) atau sekuritas yang legal dan ilegal serta produk investasi yang tepat di Indonesia.

Rico Yapotra mengatakan, “Kita harus memahami produk – produk investasi yang ada di Indonesia sebelum menjadi seorang trader atau investor. Saya selalu mengingat quotes dari Warren Buffet yang berbunyi “Don’t put all your eggs in one basket” sehingga diversification itu sangat penting. Di mana di situlah cara untuk meminimalisir risiko dalam berinvestasi. Tidak cukup hanya belajar 1 produk investasi saja, tetapi harus bisa memahami secara mendalam dan menganalisa seluruh produk investasi yang ada agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan masing – masing investor.”

“estudi.co.id menyasar generasi muda yang rentan dalam melakukan kesalahan berinvestasi. Maka dari itu, estudi.co.id berkomitmen untuk terus memberikan serta meningkatkan layanan dan produk  edukasi  terbaik untuk masyarakat Indonesia,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro