JAKARTA: Masyarakat di Indonesia masih menggunakan semen konvensional bercampur pasir untuk pemasangan keramik standar.
"Jumlahnya 93%. Itu pilihan yang kurang tepat. Perekat itu dirancang bukan untuk perekat keramik. Sebab tidak memiliki formulasi yang sesuai dengan karakteristik jenis keramik dan berbagai kebutuhan aplikasi keramik lainnya. Hal itu menyebabkan mudah terlepas atau terangkatnya keramik (popping),” tutur Joni, Produk Manager PT Cipta Mortar Utama, di Jakarta.
Menurut dia, perusahaannya menghadirkan produk perekat keramik standar MU-420 yang memiliki kerekatan lebih baik, mempunyai workability yang baik, dan memiliki adjustment time yang lebih lama.
“Ini produk terbaru Mortar Utama setelah 16 tahun berdiri di Indonesia,” tambah David AL, Direktur Utama PT Cipta Mortar Utama, di sela-sela peluncuran perekat keramik MU-420, Selasa malam (2/10/2012).
David menuturkan perusahaannya berusaha menciptakan inovasi baru yang mampu mengatasi berbagai persoalan klasik, yang dialami sebagian besar pemilik rumah. Popping mengakibatkan kerugian di antaranya menganggu keindahan.
Selain itu, katanya, akan menganggu kenyamanan anggota keluarga, mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli keramik baru dengan motif dan warna yang belum tentu sama dengan keramik sebelumnya. "Belum lagi biaya material dan tukang yang mengerjakannya," tuturnya.
Anto Suparmanto, General Manager Technical Applications & Training Development PT Cipta Mortar Utama, menjelaskan teknik aplikasi Keramik MU-420 ini mudah dan efisien.
“Produk ini dapat digunakan pada jenis keramik dengan porositas tinggi, yaitu jenis keramik standar dan pada area yang tidak terendam air secara kontinyu,” ujarnya.
Selain itu, tambahnya, produk tersebut juga dapat digunakan baik di area indoor dan outdoor. “Dengan mempertimbangkan pengaruh paparan cuaca pada area outdoor, tentunya hal itu juga berpengaruh pada daya tahan produk,” kata Anto.(msb)