Entertainment

GOETHE-INSTITUTE Tayangkan Film Workshop

Inria Zulfikar
Kamis, 20 Desember 2012 - 19:32
Bagikan

JAKARTA:  Rumah Sinema Goethe-Institut menayangkan sejumlah film produksi hasil Workshop In-Docs Kickstart Palu yaitu Senandung Ikan Baru, Serupa Tapi Tak Sama, Tadulako Mild dan Menambang di Piring Petani  besok , Jumat  (21/12/2012).

Film Senandung Ikan Baru karya Nurhuda dan Wahdania dibuat pada 2010 dengan durasi 25 menit dengan terjemahan bahasa Inggris.

Film ini menceritakan tentang kisah 2 orang anak dari keluarga yang kurang mampu dimana Arul, lelaki  berusia 11 tahun bekerja membantu orang tuanya menjual ikan dan masih terus bersekolah karena dorongan dari orang tuanya. Sedangkan Fandi, anak lelaki berusia 10 tahun  terpaksa putus sekolah karena alasan ekonomi dan hanya membantu orang tuanya menjual ikan.

Sementara itu film Serupa tapi tak sama karya sutradara Dewi Yani berdurasi 15 menit dengan terjemahan bahasa Inggris diproduksi pada tahun 2010.

Pada film ini diceritakan bahwa tak ada manusia yang terlahir sempurna, begitu pula dengan Yana (8 Tahun) seorang anak perempuan yang terlahir dengan penyakit down syndrome atau cacat mental yang memiliki wajah yang hampir sama diseluruh dunia.

Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat Ibu Yuliana untuk tetap membesarkan anaknya dan memberikan pendidikan layaknya anak normal, dengan penuh kesabaran dan kasih sayang, Perlahan-lahan Yana tak terlihat seperti anak cacat mental yang lain.

Sutradara Nur Soima Ulfa lewat filmnya Tadulako Mild dengan durasi 18 menit mengisahkan tentang Fikar, Ketua Panitia Pelatihan Jurnalistik Fakultas Teknik Universitas Tadulako, dan rekannya yang punya misi, dan kegiatan pelatihan harus sukses terlaksana.

Untuk itu, Fikar dkk mencoba melobi PT Djarum untuk mendapatkan bantuan sponsorship berupa dana. Mereka punya harapan besar, karena PT Djarum telah mengubah kampus mereka menjadi tempat promosi produk rokok L.A Light. Berhasilkah Fikar? Apakah kerjasama pihak universitas dan PT Djarum itu memenuhi kebutuhan mereka?

Lain lagi dengan film Menambang Di Piring Petani karya Syafaat Ladanu selama 20 menit. Film ini bercerita tentang perjuangan petani di Desa Topogaro Kabupaten Morowali agar sawah mereka tidak ditambang oleh perusahaan yang telah mendapat izin dari pemerintah.

Arthouse Cinema di Goethe-Institut merupakan tempat kumpul para pecinta film yang selama ini merasa kehilangan film-film seni bermutu di Jakarta.

Arthouse Cinema terdiri dari tiga rangkaian program, yang secara bergantian setiap minggunya memutar film-film klasik, film yang telah mendapat banyak penghargaan di festival-festival film atau film-film yang telah menarik banyak penonton.

Program ini tidak hanya menghadirkan film cerita saja, melainkan film dari semua genre dan format.  (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Inria Zulfikar
Editor : Sutarno
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro