Show

HARI PEREMPUAN: Tak Sekedar Perayaan Seremonial

Sukirno
Jumat, 8 Maret 2013 - 17:44
Bagikan

BISNIS.COM, JAKARTA -- Hari Perempuan Sedunia diperingati tepat pada Jumat (8/3/2013). Pada hari itu, banyak negara di dunia yang merayakannya dengan berbagai cara.

Sebagian besar memperingati dengan unjuk rasa, diskusi maupun aktifitas lainnya. Tak mau ketinggalan, mesin pencari Google juga menempatkan Doodle baru untuk ikut memperingatinya.

Bisa dilihat, jika dicermati ketika masuk ke laman mesin pencarian Google akan ada gambar sekumpulan wajah perempuan dalam format lukisan. Google tidak tertinggal dalam menayangkan peringatan Hari Perempuan International atau International Woman Day.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingati hari perempuan international dengan 'menggabungkan energi' musisi seluruh dunia untuk menyoroti hak perempuan melalui lagu.

Pada Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2013, United Nations Women meluncurkan `One Woman: A song for UN Women`. Perayaan musik perempuan seluruh dunia ini menampilkan lebih dari 20 artis dari seluruh dunia.

Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret ini memiliki makna sejarah panjang dalam peringatan yang ke-102 hari ini.

Perayaan hari perempuan sedunia masih asing di Indonesia, belum begitu banyak kegiatan yang dilakukan masyarakat seperti aksi turun ke jalan saat memperingati hari AIDS sedunia atau peringatan lainnya.

Hari Perempuan merupakan perayaan global untuk prestasi ekonomi, politik dan sosial perempuan di masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Bahkan di beberapa negara seperti China, Rusia, Vietnam dan Bulgaria, Hari Perempuan Internasional adalah hari libur nasional.

Arimbi Heroepoetri, Komisioner Ketua Subkomisi Pemantauan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengatakan peringatan hari perempuan internasional diharapkan tidak hanya seremonial belaka.

"Harapannya masyarakat akan memandang masalah perempuan dengan sebelah mata, masalah perempuan itu kompleks," ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (8/3/2013).

Menurutnya, Komnas Perempuan menyoroti masyarakat hanya sadar terhadap permasalahan perempuan ketika ada peringatan hari perempuan, Hari Kartini atau Hari Ibu. Masyarakat juga hanya merayakan dengan memakai pakaian kebaya atau sejenisnya.

Dia menilai permasalahan perempuan justru pada penyebab terjadinya kekerasan pada perempuan. Hal tersebut dinilai tidak terjadi dengan sendirinya. Namun, kekerasan pada perempuan merupakan masalah hilir atau akibat dari akar masalah sesungguhnya.

"Hulunya harus ditemukan, kenapa dia mati, kenapa dia miskin, kenapa dia diperdagangkan, yang pasti kekerasan pada perempuan tidak tunggal," ujarnya.

Arimbi menambahkan kekerasan pada perempuan biasanya terjadi pada ranah keluarga. Kekerasan perempuan juga terjadi akibat ketimpangan kekuasaan.

Komnas Perempuan melaporkan catatan tahunan sepanjang 2012. Seperti tahun sebelumnya, Komnas Perempuan mencatat kekerasan di ranah personal merupakan kekerasan yang paling banyak terjadi.

Kendati demikian, kekerasan di ranah komunitas tercatat mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun lalu yakni 4,35%. Jenis dan bentuk kekerasan yang paling banyak terjadi adalah kekerasan seksual, di antaranya perkosaan dan pencabulan.

Temuan catatan tahunan 2012 mencatat 14 kasus kekerasan di ranah komunitas yang paling menonjol adalah kasus perkosaan berkelompok (gang rape). Usia korban di ranah komunitas mayoritas antara 13 – 18 tahun atau dikategorikan sebagai usia anak, dengan latar belakang pendidikan menengah.

Salah satu kasus yang diangkat ialah gang rape dan pembunuhan atas seorang mahasiswi perguruan tinggi Islam di Jakarta. Kasus lainnya a.l. ancaman perkosaan dan diskriminasi terhadap perempuan dari kelompok minoritas agama, dan eksploitasi seksual terhadap tahanan perempuan dengan penyebaran foto berpakaian tidak lengkap.

Komnas Perempuan pada 2012 menyoal kejahatan perkawinan, yaitu perkawinan yang tidak dicatatkan, tidak memutuskan ikatan perkawinan melalui pengadilan, serta tidak memenuhi alasan, syarat dan prosedur bagi laki-laki untuk beristri lebih dari satu sebagaimana diatur di dalam berbagai perundang-undangan.

Pada 2012, kejahatan perkawinan oleh pejabat publik  dilakukan oleh Bupati Lombok Tengah, Wakil Walikota Magelang, Walikota Palembang, dan Bupati Garut. Termasuk pengaduan 102 kasus ke Komnas Perempuan, dimana pelakunya adalah pejabat negara, pejabat pemerintah daerah seperti walikota, gubernur, bupati, kepala dinas, kepala badan, Pegawai Negeri Sipil (PNS), aparat kepolisian, aparat militer, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Selain itu juga tokoh publik seperti guru, dosen, tokoh agama, dan pengurus Parpol (Partai Politik).

Bentuk-bentuk kekerasan terbesar yang dilakukan oleh pejabat dan tokoh publik tersebut yang mengedepan adalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) atau kekerasan dalam ranah personal.

Komnas Perempuan mengapresiasi pernyataan dan komitmen yang kondusif tentang perempuan yang disampaikan oleh Rusdy Mastura, Walikota Palu tentang reparasi bagi korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masa lalu di Sulawesi Tengah dan  juga pernyataan Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta, yang berkomitmen menambah jumlah kendaraan umum untuk mencegah pelecehan seksual.

"Pemicu kekerasan perempuan biasanya relasi yang timpang antara yang berkuasa dan yang dikuasai," tegasnya.

Catatan 2012 merupakan gambaran umum tentang besaran (jumlah) dan bentuk kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Indonesia selama kurun waktu setahun berjalan.

Secara rutin Komnas Perempuan meluncurkannya bertepatan dengan memperingati Hari Perempuan Internasional setiap 8 Maret. Data yang disajikan dalam Catatan Tahunan  ini adalah kompilasi data kasus yang ditangani oleh lembaga layanan bagi perempuan korban kekerasan, baik yang dikelola  lembaga negara, lembaga  masyarakat dan lembaga-lembaga penegak hukum.(msb)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Others
Sumber : Sukirno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro