Lady Gaga
Entertainment

Konser Lady Gaga di Singapura Sumbang Sektor Pariwisata hingga Rp2,4 Triliun

Mia Chitra Dinisari
Jumat, 11 Juli 2025 - 18:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pada Mei 2025, konser Lady Gaga yang tiketnya terjual habis di Stadion Nasional Singapura menghasilkan lonjakan pendapatan pariwisata yang signifikan, dengan perkiraan berkisar antara $100 juta hingga $150 juta atau sekitar Rp2,4 triliun.

Dorongan ekonomi yang besar ini semakin mengukuhkan reputasi Singapura sebagai destinasi konser utama di Asia. 

Ketika Lady Gaga tampil di Stadion Nasional pada tanggal 18, 19, 21, dan 24 Mei, menghasilkan penjualan tiket yang mengesankan sebesar US$40,8 juta (S$52 juta), menarik 193.000 pengunjung.

Meskipun pendapatan dari penampilan Gaga masih lebih rendah dari pendapatan Taylor Swift dan Coldplay yang mencapai $350 juta hingga $500 juta pada tahun 2024, pendapatan tersebut tetap memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian lokal, khususnya di sektor pariwisata dan hiburan.

Dilansir dari travelandtourworld, Ekonom Maybank, Brian Lee, berspekulasi bahwa penerimaan pariwisata yang terkait dengan konser Lady Gaga mungkin berkisar antara $100 juta dan $150 juta, mencatat bahwa angka ini hampir setengah dari pendapatan yang diperoleh dari konser Taylor Swift di awal tahun.

Penerimaan ini tidak hanya mencerminkan pendapatan langsung dari penjualan tiket, tetapi juga peningkatan substansial dalam pengeluaran wisatawan internasional—mulai dari akomodasi dan makanan hingga layanan belanja dan hiburan.

Secara total, Lady Gaga meraup US$40,8 juta dari empat pertunjukannya di Stadion Nasional Singapura, dengan rata-rata $13 juta per malam. Angka-angka ini menunjukkan popularitas musiknya, namun juga mencerminkan perbedaan yang tipis jika dibandingkan dengan konser-konser superstar lainnya.

Tur Eras Taylor Swift pada Maret 2024, misalnya, menghasilkan pendapatan lebih dari $100 juta di Singapura saja. Namun, meskipun permintaan untuk konser Swift sangat besar dengan setiap pertunjukan terjual habis konser Gaga tidak terjual secepat itu, dan tiket yang belum terjual masih tersedia hingga minggu konser.

Masuknya pengunjung konser Lady Gaga berkontribusi pada tren yang lebih luas dari reputasi Singapura yang sedang berkembang sebagai destinasi konser global. Associate Professor Kiattipoom Kiatkawsin dari Singapore Institute of Technology menekankan bahwa dorongan ekonomi dari mega-konser ini berkontribusi pada siklus yang baik: acara yang sukses menarik lebih banyak penampil papan atas, yang pada gilirannya, menarik lebih banyak pengunjung internasional, memperkuat citra Singapura sebagai ibu kota budaya dan hiburan yang dinamis.

Sektor hiburan global telah lama memandang Singapura sebagai pusat vital bagi konser dan acara di pasar Asia. Penampilan artis-artis besar seperti Coldplay, BTS, dan Taylor Swift sebelumnya telah membantu memposisikan Singapura sebagai pemimpin hiburan regional. Penampilan Lady Gaga merupakan langkah maju lainnya dalam transformasi sektor hiburan Singapura yang sedang berlangsung ini.

Bagaimana Konser Lady Gaga Dibandingkan dengan Kesuksesan Taylor Swift di Singapura?

Meskipun konser Lady Gaga mungkin telah menarik perhatian yang signifikan dan menciptakan dampak ekonomi, peningkatan pariwisata dari pertunjukannya sedikit lebih kecil dibandingkan dengan Eras Tour Taylor Swift.

Mayhem Tour Lady Gaga adalah rangkaian konser besar pertamanya di Singapura setelah perilisan album Mayhem-nya, yang baru saja dirilis. Sebaliknya, pertunjukan Taylor Swift pada Maret 2024 diuntungkan oleh puncak popularitas Eras Tour, yang telah dipersiapkan selama berbulan-bulan, menarik basis penggemar global yang besar dan memastikan tiket terjual habis hampir seluruhnya.

Sementara itu, Lady Gaga, meskipun basis penggemarnya tetap setia, waktu kunjungannya mungkin telah memengaruhi peningkatan pariwisata secara keseluruhan dibandingkan dengan konser Swift yang tiketnya terjual habis di awal tahun. Namun, konser-konsernya menambah semarak kalender hiburan langsung Singapura, dan penampilannya berperan penting dalam mempertahankan reputasi Singapura sebagai pusat penampil internasional.

Para ahli memperkirakan bahwa meskipun dunia hiburan Singapura akan terus berkembang pesat, konser-konser besar seperti yang dibawakan Taylor Swift atau Lady Gaga mungkin akan berkurang jumlahnya di akhir tahun 2025. Mengingat ketidakpastian ekonomi dan persaingan yang ketat untuk mendapatkan slot dalam jadwal tur para superstar dunia, paruh kedua tahun ini mungkin akan menyaksikan lebih sedikit acara besar seperti itu dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro