Bisnis.com, JAKARTA- Prilaku pendiam dan pemalu yang dialami anak mudah dijumpai di tengah masyarakat. Hal itu disebabkan oleh dua alasan yakni faktor bawaan dan lingkungan.
Efnie Indrianie, Psikolog Universitas Maranata menuturkan faktor bawaan cukup sulit untuk diubah. Biasanya anak pemalu dan pendiam sejak kecil akan terus terbawa hingga dewasa.
Perilaku pendiam dan pemalu yang disebabkan faktor bawaan memang cukup bermasalah. Seseorang yang sudah dewasa misalnya akan tetap memilih bungkam dan tidak banyak tingkah di hadapan orang lain.
Efnie memberi contoh, seorang mahasiswa yang memiliki kecerdasan materi kuliah jarang mengemukakan pendapatnya saat diskusi kelas berlangsung. Padahal melihat hasil karya tulis yang ditugaskan, mahasiswa tersebut memiliki kecakapan yang memadai.
Menurutnya, prilaku pendiam dan pemalu ini memang bukan penyakit yang harus diobati. Akan tetapi, sebisa mungkin untuk prilaku yang disebabkan oleh faktor lingkungan, pihak orang tua sebisa mungkin mengenalkan anak terhadap publik luas.
“Kalau mau, orangtua berani membiarkan anaknya bermain sebebas mungkin. Tentu dengan pendampingan yang wajar,” katanya.
Efnie menjelaskan agar sewaktu kecil anak jangan dibiasakan bermain dengan benda mati seperti mobil-mobilan, robot dan barang lainnya. Tetapi mengajak anak dengan permainan yang melibatkan banyak orang. Dengan begitu, lanjutnya, komunikasi anak dengan anak lain akan terasah secara dua arah.
Namun, katanya, prilaku pendiam dan pemalu yang disebabkan faktor bawaan sebaiknya dilakukan terapi kepribadian. Seorang anak atau pun yang sudah dewasa bisa menemui psikolog atau psikoterapi. Perubahan perilaku dengan sendirinya perlahan akan berubah jika kemauan orang tersebut untuk berubah kuat.
“Prilaku ini memang bukan kelainan. Tetapi jika mereka tengah berada di tengah-tengah orang lain, ini akan cukup membuat orang bertanya-tanya tentang sikapnya. Prilaku tersebut juga mungkin akan sangat merugikan diri mereka sendiri," paparnya.