Bisnis.com, JAKARTA - Komunitas Hong, komunitas permainan tradisional asal Jawa Barat, hingga saat ini berhasil menghimpun 890 permainan tradisional. Dari jumlah tersebut, hanya 40% yang dikenal oleh masyarakat.
Pendiri Komunitas Hong Zaini Alif mengatakan pihaknya memperkirakan ada ribuan permainan tradisional di seluruh Indonesia, tetapi akibat arus modernisasi, pengetahuan akan permainan tradisional semakin terkikis.
"Kami mencoba menjadi fasilitator agar anak-anak modern ini dapat merasakan permainan tradisional. Terlebih dari itu, setiap permainan tradisional pasti memiliki berbagai pesan atau konsep suatu nilai yang penting seperti bagaimana mereka mengenal diri mereka sendiri, dan mengenal berbagai ciptaan Tuhan,” tuturnya.
Menurutnya, melalui berbagai program yang dilakukan oleh Komunitas Hong, anak-anak dapat lebih mengenal dan kembali merasakan berbagai permainan yang berangkat dari berbagai daerah.
Guna memperkenalkan permainan tradisional tersebut, pihaknya bersama dengan Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Barat rutin menggelar olimpiade permainan tradisionalrakyat (Alimpaido).
Gelaran unik layaknya olimpiade itu akan mempertandingkan berbagai permainan tradisional anak-anak dari Jabar dengan masing-masing peserta merupakan perwakilan lebih dari 20 kota dan kabupaten di Jabar.
Tak hanya itu, kunjungan dari satu sekolah ke sekolah lainnya kerap dilakukan oleh Zaini dan Komunitas Hong agar edukasi tentang permainan tradisional di Indonesia terus sampai kepada masyarakat dan anak-anak. Berbagai tulisan dan buku sebagai sumber pembelajaran juga dihadirkan semenarik mungkin.
Sekaligus menciptakan masyarakat yang mandiri, Komunitas Hong berusaha menjadi socialpreneur dengan memanfaatkan sebuah lahan yang memiliki luas sekitar 500 meter persegi di daerah Dago Pakar sebagai salah satu showroomyang berfungsi melatih mainan dan permainan rakyat.
Jumlah kunjungan wisatawan atau tamu yang dapat mencapai 500 orang per minggu merupakan salah satu bukti bahwa permainan tradisional ini dapat dijadikan salah satu objek pariwisata minggunya. (Inda Marlina & Deliana Pradhita Sari)