Ilustrasi/newsblocker.com
Fashion

Bakteri Racuni Nutrisi Cair Rumah Sakit: Satu Bayi Tewas, 14 Lainnya Kritis

Saeno
Kamis, 5 Juni 2014 - 10:27
Bagikan

Bisnis.com, LONDON – Peristiwa tragis berupa keracunan makanan atau nutrisi cair yang terinfeksi bakteri menimpa beberapa bayi yang lahir secara prematur dan sedang menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit di Inggris.

Para bayi malang itu mengalami septikermia, sebuah kondisi di mana di aliran darah mereka terdapat pertumbuhan bakteri yang berlipat ganda.

Bayi-bayi yang masih rentan tersebut terkontaminasi bakteri melalui makanan cair yang dialirkan ke mulut mereka.

Tragedi yang membuat satu bayi tewas dan 14 lainnya berada dalam kondisi kritis itu membuat kementerian terkait segera menyelenggarakan penyelidikan.

Seperti ditulis mirror.co.uk, Rabu (4/6) malam kementerian kesehatan segera melakukan penyelidikan begitu kasus septikermia tersebut terdeteksi.

Mereka menyebutkan, perusahaan farmasi yang berpusat di London, ITH Pharma Limited, yang membuat makanan cair itu, telah mengidentifikasi insiden yang menyebabkan sediaan produk mereka tercemar bakteri.

Dikabarkan bahwa bayi yang meninggal adalah yang menjalani perawatan di neonatal intensive care unit di Rumah Sakit St Thomas, pusat kota London.

Juru bicara rumah sakit menyebutkan bahwa infeksi tersebut diketahui pada 31 Mei sedangkan bayi malang tersebut meninggalkan sehari kemudian.

Dia mengatakan, dua bayi lainnya yang terkontaminasi “memberikan respons yang baik atas pemberian obat antibiotik.”

Dia menambahkan, “Seluruh bayi yang dirawat di unit khusus tersebut telah menjalani pemeriksaan atas kemungkinan terinfeksi bakteri sebagai tindakan pencegahan dan meningkatkan langkah-langkah pengendalian infeksi lebih jauh agar kasus yang sama tidak berulang.”

“Kami mendukung para orang tua yang anaknya terlibat dan membuat mereka tetap mendapat informasi memadai.”

Lima bayi lain yang terinfeksi berada di rumah sakit lain di London, empat bayi di Rumah Sakit Chelsea and Westminster NHS Trust, satu bayi lainnya di Rumah Sakit The Whittington.

Sementara itu, ada tiga bayi di Brighton and Sussex University Hospitals NHS Trust, dua di Rumah Sakit Addenbrooke di Cambridge dan dua di Luton and Dunstable University Hospital.

Melalui makanan cair yang diberikan, bakteri dari kelompok bacillus cereus secara tidak sengaja masuk ke tubuh para bayi prematur yang sangat rentan infeksi dan menyebabkan keracunan pada darah mereka.

Kementerian Kesehatan Masyarakat Inggris mengatakan kasus itu " sangat terkait " dengan sejumlah sediaan cairan intravena yang dikenal sebagai nutrisi parenteral.

Sementara itu, juru bicara juru bicara PHE mengatakan, “Banyak dari para bayi itu lahir prematur dan sangat rentan dan salah satu bayi telah meninggal dengan cara menyedihkan meski yang lain memberikan respons yang baik setelah menjalani pengobatan antibiotik."

Direktur penanganan insiden PHE Profesor Mike Catchpole mengatakan, " Semua penyelidikan kami menunjukkan bahwa kemungkinan sumber infeksi telah teridentifikasi.”

" Kami telah mengambil tindakan untuk memastikan bahwa sediaan yang terkontaminasi dan seluruh sisa stok yang ada tidak lagi digunakan."

Rabu malam, direktur eksekutif PHE Karen Hamling menyampaikan pernyataan duka cita atas meninggalnya seorang bayi di Rumah Sakit St Thomas yang “terkait erat” dengan salah satu produknya.

Kini, baik PHE juga Badan Pengaturan Obat-Obatan dan Perawatan Kesehatan (MHRA) telah menjalankan penyelidikan.

Adam Burgess, dari MHRA, mengatakan, "Kami telah mengirim penyelidik ke fasilitas produsen untuk melaksanakan pemeriksaan rinci dan mendetail."

Bakteri bacillus cereus biasanya banyak ditemukan pada debu, tanah dan vegetasi. Spora bakteri ini dapat menghasilkan racun yang menyebabkan penyakit.

Setiap rumah melaporkan bahwa mereka telah membuang makanan yang terkontaminasi , meningkatkan pengendalian infeksi dan memberi penjelasan kepada para orang tua tentang masalah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : mirror.co.uk
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro