Bisnis.com, JAKARTA—The Habibie Center berupaya mendorong penggunaan teknologi dalam mempromosikan budaya Indonesia ke negara lain.
Yayasan tersebut bekerjasama dengan Culture Arts & Technology Empowerment Community (Catec) dan House of Natural Fiber (HONF) Foundation akan menggelar Yogyakarta Meeting For Open Culture & Critical Making 2014.
Kegiatan tersebut akan diselenggarakan pada 12-14 Juni 2014 di Widya Mataram University dan Langgang Arts Foundation, Yogyakarta.
Justino Djogo, Media and Public Relation PT Ilthabi Rekatama (milik anak B. J Habibie), mengatakan kegiatan tersebut merupakan perpaduan workshop serta pameran.
Menurutnya, tujuan penyelenggaraan acara tersebut untuk mendorong agar pemberian informasi tentang budaya Indonesia ke luar negeri semakin mudah dengan teknologi.
“Benang merahnya adalah mengkombinasikan potensi-potensi budaya dan mempromosikan budaya Indonesia ke luar dan sebaliknya dari luar ke Indonesia dengan menggunakan teknologi atau inovasi yang lebih baik jadi tidak ada lagi kesenjangan budaya,” katanya di Jakarta, Rabu (11/6/2014)
Workshop yang akan berlangsung menghadirkan para pembicara dari dalam dan luar negeri, yang tujuannya agar terdapat proses berbagi pengalaman.
Pembicara dari luar negeri antara lain Matt Ratto dan Deanne Herst dari University of Toronto serta Founder and Chairman Digital Divide Prof Craig Warren Smith. Sementara pembicara dari Indonesia yaitu T Yoyok Wahyu Subroto dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Amrin Hakim dari LPTI Pelataran Mataram, dan sebagainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
