Bisnis.com, JAKARTA-- Sebanyak 22 rumah sakit siap mengimplementasikan bridging system lengkap (komprehensif), dengan BPJS Kesehatan, untuk meningkatkan mutu layanan yang lebih baik.
Bridging system adalah penggunaan fasilitas IT (web service), yang memungkinkan dua sistem yang berbeda pada saat yang sama, mampu melakukan dua proses tanpa adanya intervensi satu sistem pada sistem lainnya secara langsung.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idrismenjelaskan bridging system ini bertujuan meningkatkan efektivitas entry data processing serta efisiensi penggunaan sumber daya, dengan tetap menjaga keamanan dan kerahasiaan masing-masing sistem, tapi bersifat transparan.
Selain itu, sistem ini diharapkan mampu meningkatkan kecepatan dalam proses pengelolaan klaim, piutang, maupun verifikasi.
Menurut Fachmi, banyak keuntungan yang diperoleh dari pengembangan bridging system ini. Bagi peserta BPJS Kesehatan, katanya, proses antrean menjadi jauh lebih cepat karena registrasi peserta hanya pada sistem rumah sakit.
"Dengan begitu peserta BPJS Kesehatan bisa lebih cepat mendapatkan pelayanan kesehatan," ujar Fachmi di sela-sela peluncuran Bridging System di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, Kamis (3/7/2014).
Keuntungan bagi RS, lanjutnya, antara lain meningkatkan layanan administrasi peserta, menghemat SDM, dan sarana-prasarana, perekaman data pelayanan kesehatan, dan pengajuan proses klaim menjadi cepat.
"Bagi BPJS Kesehatan, keuntungannya adalah adanya akurasi data peserta, proses verifikasi dan pembayaran klaim pun menjadi lebih cepat."
Sampai akhir Juni 2014, tambahnya, sistem ini sudah diimplementasikan penuh oleh 22 RS di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 8 diantaranya ada di Jakarta, sedangkan yang lainnya tersebar di kota-kota besar di Indonesia.