ilustrasi/
Show

Teater Koma Siap Pentaskan Republik Cangik

Deandra Syarizka
Senin, 3 November 2014 - 21:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Grup teater modern Indonesia Teater Koma siap pentaskan Republik Cangik pada 13 - 22 November 2014 di Gedung Kesenian Jakarta. Produksi ke-136 yang bertema wayang ini mementaskan naskah karya pendirinya Nano Riantiarno sekaligus juga disutradarai olehnya.

“Naskah ini saya tulis 5 bulan lalu. Waktu itu saya belum tahu apa yang terjadi di Indonesia ke depannya,” ujar Nano Riantiarno saat konferensi pers di Galeri Indonesia Kaya, Senin (03/11/2014). Dia menambahkan dirinya memang memiliki ketertarikan yang besar terhadap kisah pewayangan .

Menurutnya, naskah yang dibuatnya ini merujuk pada interpretasi kisah pewayangan yang dilakukan pada masa Sunan Kalijaga, di mana kisah pewayangan asal India yang diterjemahkan oleh Empu Sendok sarat dengan nilai Hindu diubah dan ditambahkan nilai-nilai Islam.

Tokoh-tokoh utama dalam naskah ini, yakni Cangik dan Limbuk adalah tokoh panakawan perempuan yang hanya terdapat di kisah pewayangan versi Sunan Kalijaga.

“Selama ini orang lebih mengenal panakawan laki-laki, semar, petruk, tapi kurang mengenal panakawan perempuan, cangik dan limbuk,” ujar Pimpinan Produksi Teater Koma Ratna Riantiarno kepada bbisnis.com.

Dalam kesempatan itu, Ratna juga menyayangkan banyaknya guru dan siswa sekolah yang belum pernah menonton pertunjukan teater profesional seperti Teater Koma. Karenanya, pada pementasannya ini pihaknya bekerja sama dengan DjarumFoundation mengadakan program Apresiasi Menonton Pertunjukan Teater Koma.

Melalui program tersebut, pihaknya telah menyiapkan 100 tiket untuk dibagikan kepada siswa sekolah terpilih untuk bisa mneyaksikan pertunjukan Republik Cangik secara gratis.

Republik Cangik bercerita tentang Cangik, tokoh panakawan perempuan dari kerajaan Mandura yang bertugas memilih pemimpin Negeri Suranesia. Hal ini terjadi setelah Maharaja Surasena, pemimpin sebelumnya meninggal dunia.

Cangik beralih fungsi menjadi juri yang memilih satu maharaja dari enam calon yang maju. Mereka adalah Santunu Garym Dundung Bikung, Graito Bakari, Burama-Rama, Binanti Yugama dan Jaka Wisesa

“Pada produksi ke-136 ini kami mengajak penonton berpikir apa jadinya kalau tugas memilih pemimpin negara harus diemban seorang panakawan? Apakah sesudah musibah, adakah berkah? Tolong beritahu saya setelah Anda menyaksikan pertunjukan ini ”, tambah Nano Riantiarno. Republik Cangik ini adalah pementasan ke-4 setelah sebelumnya Teater Koma mementaskan naskah pewayangan Indonesia bertema republik seperti Republik Bagong, Republik Togog dan Republik Petruk.

Pementasan ini akan digelar pada 13 sampai 22 November 2014 di Gedung Kesenian Jakarta setiap Selasa hingga Sabtu pada pukul 20.00 WIB dan Minggu pada pukul 14.00 WIB.

Harga tiket mulai Rp100.000 hingga Rp250.000 pada hari kerja dan Rp125 ribu hingga Rp300 ribu pada akhir pekan. Anda bisa melakukan pembelian tiket online melalui www.gedungkesenianjakarta.co.id

Penulis : Deandra Syarizka
Editor :
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro