Bisnis.com, JAKARTA -- Masakan Jerman barangkali belum terlalu populer di Indonesia, jika dibandingkan dengan masakan Amerika, Italia, Jepang atau Korea yang kian marak belakangan ini. Namun, jangan salah, meskipun memiliki cita rasa mirip dengan masakan Eropa pada umumnya, masakan Jerman tetap memiliki karakteristiknya tersendiri.
Jika Anda tertarik untuk mencoba memasak hidangan ala Jerman di rumah, ada hal-hal yang harus Anda perhatikan untuk mempertahankan cita rasa khas Jerman tersebut. Berikut kiat-kiat yang diberikan Bernhard Cekon, Head Chef Paulaner Brauhaus, bagi Anda:
1. Kuncinya adalah mustard (Ini seperti saos di Indonesia).
Mustard adalah sejenis saus berwarna kuning yang dibuat dari campuran tumbuh-tumbuhan. Rasanya perpaduan antara gurih dan segar. Saus mustard ini sangat lazim digunakan di hampir setiap hidangan Jerman, baik itu sebagai tambahan mulai dari salad, steak, sosis, hingga sup atau bahkan sebagai campuran bahan masakan yang dimasak.
Cekon mengatakan keberadaan mustard bagi warga Jerman mirip seperti saus sambal bagi orang Indonesia, yang bisa dipadukan ke segala macam masakan. Hanya saja, berbeda dengan lidah orang Indonesia yang gemar pedas, warga Jerman lebih menyukai cita rasa gurih dan asin. Itulah kenapa mayoritas hidangan Jerman, selain wajib menggunakan garam, juga memakai saus mustard.
2.Rendam daging dengan bir untuK tekstur daging lebih empuk
Bila orang Indonesia umumnya merebus daging selama berjam-jam dalam air mendidih untuk mendapatkan tekstur daging yang empuk, orang Jerman merendamnya dalam bir. Menurut Cekon, bir terbukti dapat membuat tekstur daging menjadi lembut bila direndam selama 24 jam. Selain itu, merendam daging dalam bir akan menambahkan cita rasa dan aroma yang lebih menggoda selera. Anda bisa merendam bahan daging apa saja baik itu daging ayam, sapi atau babi ke dalam bir jenis apa pun.
3. Kurangi Menggoreng, Perbanyak Panggang, Bakar dan Rebus
Menurut Cekon, jarang sekali masakan Jerman yang digoreng, kecuali kentang. Hal ini karena warga Jerman meyakini bahwa menggoreng bahan masakan kurang baik untuk kesehatan sebab dapat menambah lemak dan kolesterol. Karenanya, mereka umumnya mengolah bahan masakan mereka dengan cara memanggang, membakar, mengasapi dan merebus.
4. Gunakan bumbu khas Jerman seperti calaway (biji jintan), daun majoram,dan bay leaves (daun salam)
Seperti halnya masakan Indonesia yang memiliki cita rasa kaya khas rempah-rempah , masakan Jerman juga biasa menggunakan rempah-rempah dan tumbuhan yang khas dari negara tersebut, misalnya calaway (biji jintan), daun majoram dan bay leaves (daun salam).
Daun salam biasa ditambahkan ke sup, daging panggang dan masakan olahan lainnya. Tujuannya untuk menambahkan cita rasa gurih dan wangi pada masakan. Warga Jerman biasa menggunakan daun salam baik dalam bentuk kering ataupun basah pada masakan mereka.
Adapun biji jintan (kummel) adalah buah kecil dari tanaman jintan yang masih merupakan anggota dari keluarga peterseli. Rasanya manis namun kuat dan memiliki cita rasa yang mirip dengan adas manis. Biji jintan ini paling sering ditambahkan ke hidangan kubis, saus, hidangan daging, roti dan kentang.
Daun majoram dikenal juga dengan sebutan Wurstkraut, karena tumbuhan yang satu ini biasa digunakan dalam pembuatan sosis (wurst). Memiliki cita rasa segar, sedikit pahit dan harum, tumbuhan ini kerap kali digunakan dalam hidangan berbahan kentang, mulai dari sup kentang, saus kentang, dan lain sebagainya.
5. Ganti nasi dengan kentang
Seperti halnya orang Eropa lainnya, warga Jerman sangat menyukai kentang sebagai penyedia sumber energi. Keberadaan kentang dalam setiap hidangan warga Jerman mirip seperti nasi bagi orang Indonesia.
Anda bisa mengolah kentang tersebut dengan beragam cara. Misalnya, Anda bisa membuat kentang goreng sebagai pelengkap steak. Anda juga bisa membuat varian lagi seperti mashed potato yang bisa digunakan untuk sosis, daging asap, dan sebagainya. Jangan lupa tambahkan garam, sedikit cuka, dan tumbuhan khas seperti daun majoram untuk memperkaya cita rasa kentang ala Jerman.