Monumen Nasional (Monas)/wikimedia.org
Travel

Menelusuri Tugu Monumen Nasional (2)

Hafiyyan
Sabtu, 14 Februari 2015 - 20:47
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-- Monumen Nasional (Monas) merupakan simbol untuk mengenang dan melestarikan perjuangan para pahlawan dalam mencapai kemerdekaan. Pemancangan tiang pertama dilakukan pada 17 Agustus 1961 oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno yang juga menggagas pembuatan “catatan” sejarah ini. Lebih banyak lagi “catatan” sejarah Indonesia bisa Anda dapatkan dengan menelusuri bagian tugu dengan cermat.

SIMAK: Menelusuri Tugu Monumen Nasional (1)

Menurut Nursamin, salah satu staf Promosi dan Pameran Monas, bangunan ini telah menjadi ikon DKI Jakarta bahkan Indonesia. Oleh karena itu, banyak turis mancanegara ataupun tamu negera yang menyempatkan diri mengunjungi tempat ini, terutama ke bagian dalam tugu Monas.

Pada bagian luar Ruang Kemerdekaan, terdapat pelataran cawan seluas 45 x 45 meter. Dari sini, pengunjung dapat melihat kawasan Monas dari ketinggian 17 meter. Pelataran ini dikelilingi relief mengenai perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Di bagian timur laut terdapat relief yang menceritakan kejayaan nusantara, dengan sosok Gajah Mada yang menonjol. Di bagian tenggara bentukan ini menceritakan perlawanan rakyat, seperti perang Sisingamangaraja, perang Diponegoro, dan sebagainya.

Sebelah barat daya relief mengilustrasikan pergerakan nasional, seperti gerakan R.A. Kartini, pembentukan Boedi Oetomo, oraganisasi Taman Siswa, hingga sampai saatnya proklamasi. Terakhir, di barat laut relief menggambarkan proses pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Menurut Nursiman relief ini dibangun pada 2007 dan merupakan sumbangan kumpulan pengusaha nasional kepada Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Oleh karena itu, apabila ingin menggali data mengenai karya ini, dia menyarankan pengunjung bertandang ke dinas setempat di Jalan Aipda KS. Tubun, Kelurahan Petamburan, Tanah Abang.

Selanjutnya, pengunjung dapat menuju destinasi “teratas” Monas, yakni pelataran puncak. Pelataran puncak tugu terletak pada ketinggian 115 meter dari permukaan tanah. Dengan luas 11 x 11 meter, tempat ini dapat menampung sekitar 50 – 60 pengunjung. Pada setiap sudutnya disediakan teropong agar pengunjung bisa menikmati pemandangan Jakarta lebih luas.

Rekreatif & Edukatif
Bagi Nursiman yang sudah bekerja sebagai staf pengurus Monas sejak tahun 1986 kunjungan ke museum merupakan wisata yang bersifat rekreatif sekaligus edukatif.

Dia pun menyarankan agar masyarakat lebih sering mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti Monas.

“Dengan mengenal sejarah, maka kita akan mencintai bangsa Indonesia,” ujar Nursiman bersemangat.

Selain rekreatif dan edukatif, harga tiket masuk tugu tergolong cukup murah. Apabila ingin menuju pelataran cawan, pengunjung dapat merogoh kocek Rp5.000 untuk dewasa, Rp3.000 bagi mahasiswa, dan pelajar Rp2.000. Sedangkan kunjungan ke pelataran puncak dikenakan biaya Rp 10.000 untuk dewasa, Rp3.000 bagi mahasiswa, dan pelajar tetap Rp2.000.

Kunjungan ke tugu dapat dilakukan setiap hari, termasuk libur nasional. Kecuali hari Senin, museum tidak beroperasi. Untuk semakin menyamankan wisata, Nursiman menyarankan agar pengunjung meminta menggunakan jasa pemandu wisata di bagian loket tiket. Satu orang pemandu dapat mengantar sekitar 100 orang. So, selamat menelusuri Monas.

Penulis : Hafiyyan
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro