Bisnis.com, JAKARTA - Penggunaan nama tokoh nasional sebagai nama jalan tentunya merupakan hal lumrah bagi sebuah negara. Namun, bagaimana jika nama tokoh nasional kita diabadikan di jalan di negara lain. Apa saja jalan tersebut? Berikut rangkuman Bisnis yang diolah dari berbagai sumber, Sabtu (4/4/2015).
1. Presiden Pertama Indonesia Soekarno dijadikan nama jalan di Rabat, Maroko yakni Rue Soekarno. Peresmian jalan tersebut dilakukan langsung oleh Soekarno pada 2 Mei 1960. Selain nama presiden Indonesia, Maroko juga menamai jalan lainnya dengan nama Jakarta.
2. Selain Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta juga laris dijadikan nama jalan di luar negeri. Di Haarlem, Belanda, tepatnya di kawasan perumahan Zuiderpoider yang dibangun pada 1987 terdapat Mohammad Hattastraat.
Bukan tanpa alasan nama Hatta digunakan. Hatta pernah mengeyam pendidikan di Handels Hogescool yang saat ini bernama Universitas Erasmus Rotterdam.
Di sekitar Mohammad Hattastraat, juga terdapat jalan bernama Sutan Sjahrir. Sutan pernah menjadi Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat pada 1945.
3. Tak sampai di situ, ternyata nama pahlawan Indonesia banyak diabadikan oleh Belanda sebagai nama jalan. Raden Adjeng Kartinistraat juga dapat ditemui di Amsterdam Zuidoost. Selain di Amsterdam, nama tokoh emansipasi wanita tersebut juga berdiri di Haarlem dan Utrech.
4. Irawan Soejono adalah seorang pemuda Indonesia yang gagah berani bagi Belanda. Irawan saat itu menimba ilmu di Leidin dan menjadi aktivis pergerakan. Sayangnya, ia terbunuh oleh pasukan SS Nazi Jerman yang saat itu menduduki Belada pada 13 Januari 1945. Untuk mengenang dirinya, namanya dicatut sebagai nama jalan di Amsterdam, Belanda.
5. Rekatnya hubungan Indonesia dan Mesir juga membuat negeri piramida tersebut mengambil nama Presiden Pertama Indonesia Soekarno sebagai nama jalan di negaranya. Namun dalam jalan tersebut, nama Soekarno di tambahkan menjadi Ahmed Sokarno St.
6. Di Cape Town, Africa Selatan terdapat sebuah jalan yang benama Macassar. Macassar yang dimaksud ialah kota Makassar, Ibu Kota Sulawesi Selatan.
Nama ini dipatri di Afrika Selatan untuk mengenang seorang ulama asal Indonesia Syekh Yusuf. Syekh Yusuf lahir di Makassar dan menjadi sosok pejuang di Afrika Selatan karena menentang penindasan dan perbedaan warna kulit.
Selain itu ia juga membangun komunitas muslim di negara tersebut. pada 2005, Syekh Yusuf mendapat gelar sebagai pahlawan nasional dari pemerintah Afrika Selatan.
7. Setelah lama direncanakan untuk diabadikan sebagai nama jalan di Den Haag Belada, akhirnya Munirstraat akan diresmikan pada Sabtu depan (11/4/2015).
Nama jalan tersebut diambil dari seorang aktivis HAM Munir Said Thalib alias Munir. Peresmian tersebut akan langsung dihadiri oleh istri Munir, Suciwati. Munir wafat pada 2004 di atas pesawat Garuda Indonesia dalam penerbangan Jakarta menuju Amsterdam untuk melanjutkan studinya.
Mungkin sebagian dari anda pernah mengunjunginya. Atau bagi yang belum, mungkin anda tertarik untuk melihat langsung?