Bisnis.com, JAKARTA-- Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mendukung rehabilitasi terumbu karang dan daratan Pulau Tikus yang terus menyusut dari 2 hektare menjadi 0,8 hektare akibat abrasi pantai.
"Pulau Tikus harus diselamatkan, jangan sampai hilang karena abrasi. Termasuk terumbu karangnya harus dilestarikan," kata Junaidi saat menerima perwakilan anggota Forum Pemuda Peduli Bengkulu (FPPB) yang berencana melakukan transplantasi terumbu karang Pulau Tikus di Gedung Daerah, Selasa (21/4/2015).
Pengelolaan Pulau Tikus berada di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (DKP). Pemerintah daerah, menurutnya, sudah mengirim surat ke kementerian tentang pelestarian pulau tak berpenghuni tersebut.
"Tapi, sampai saat ini belum ada tanggapan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang surat kami," tambah dia.
Gubernur juga mendukung rencana FPPB melakukan transplantasi atau pencangkokan terumbu karang di sekitar perairan Pulau Tikus untuk merehabilitasi ekosistem terumbu karang di wilayah itu.
Susut
Selain penyelamatan terumbu karang, daratan pulau tersebut menurut Junaidi, juga perlu diperluas, sebab saat ini kondisinya terus menyusut, dari 2 hektare menjadi 0,8 hektare akibat abrasi.
Sejumlah aktivis lingkungan dan mahasiswa yang bergabung dalam FPPB berencana merehabilitasi terumbu karang Pulau Tikus sebagai bagian aksi peringatan Hari Bumi 2015.
"Kami melakukan transplantasi atau pencangkokan terumbu karang untuk merehabilitasi terumbu karang di perairan pulau itu," kata Koordinator FPPB, Feri Vandalis.
Transplantasi terumbu karang t akan dilakukan sejumlah penyelam dari Rafflesia Bengkulu Diving Club (RBDC) pada Rabu (22/4/2015) bertepatan dengan peringatan Hari Bumi.