Ilustrasi-Pameran batik/Antara
Fashion

Didi Budiardjo Akui Motif Batik Pekalongan Rumit

Duwi Setiya Ariyanti
Kamis, 30 April 2015 - 13:57
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-- Perancang Busana Didi Budiardjo mengakui motif batik Pekalongan rumit salah satunya, motif Jlamprang.

Menurutnya, motif batik Jlamprang memiliki sisi geometrikal yang unik. Kendati demikian, sudah mulai jarang dibuat. Pasalnya, proses pembuatannya membutuhkan ketelitian yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan perajin yang memiliki kemampuan tinggi untuk menghasilkan batik motif ini.

"Jlamprang itu motifnya geometrikal dan di Pekalongan yang membuatnya sudah mulai jarang. Proses pembuatannya susah dan membutuhkan presisi tinggi. DIbutuhkan skill tinggi perajin karena rumit jadinya jarang," katanya.

Dia menilai motif batik Pekalongan selain dipengaruhi faktor geografis, dipengaruhi pula oleh aktivitas perdagangan di era kolonial. Bangsa India, Arab dan China yang singgah pun turut andil dalam munculnya motif batik.

Kendati demikian, pengaruh terbesar motif batik adalah pengusaha dan perajin batik itu sendiri. Atas pertimbangan hal tersebut, pria yang sudah berkarir selama 25 tahun di dunia mode itu mengangkat ikon burung layang-layang.

Secara filosofi, burung layang-layang yang menukik, tuturnya, memiliki arti keberuntungan. Desain burung layang-layang ini akan dibuat dalam bentuk sulaman tangannya pada Peragaan Busana 28 Mei 2015.

"Burung layang-layang yang menukik, menurut filosofi China, memiliki arti keberuntungan. Pekalongan itu kan terpengaruh budaya pesisir jadi sangat adaptif. Bangsa China, India, Arab juga mempengaruhi batik," katanya.

Dalam peragaan busananya nanti, sambungnya, akan ditampilkan 30 koleksi batik Pekalongan yang didesain siap pakai atau ready to wear dengan potongan simpel. Sehingga, busana seperti ini bisa digunakan saat berpergian. Adapun, busana yang ditampilkan memadukan dua unsur warna.

Sebagai contoh, dia menyebut perpaduan warna hitam dengan putih atau biru dan putih. Pasalnya, dia menilai karakteristik batik Pekalongan tak seperti motif batik lain yang lebih mengutamakan warna gelap seperti hitam dan coklat saja.

"Serba ringan bahannya, potongannya simpel. Bisa dikenakan di berbagai kesempatan misalnya saat berpergian naik kapal pesiar. Konsepnya ready to wear pasti," katanya.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro